kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.912   12,00   0,08%
  • IDX 7.199   58,54   0,82%
  • KOMPAS100 1.106   11,37   1,04%
  • LQ45 878   11,64   1,34%
  • ISSI 221   1,06   0,48%
  • IDX30 449   6,23   1,41%
  • IDXHIDIV20 540   5,82   1,09%
  • IDX80 127   1,42   1,13%
  • IDXV30 134   0,44   0,33%
  • IDXQ30 149   1,71   1,16%

Freeport Sudah Gelontorkan US$ 2,7 Miliar untuk Smelter, Minta Ini dari Pemerintah


Senin, 18 September 2023 / 07:00 WIB
Freeport Sudah Gelontorkan US$ 2,7 Miliar untuk Smelter, Minta Ini dari Pemerintah


Reporter: Filemon Agung | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Freeport Indonesia (PTFI) mengungkapkan, pembangunan Smelter Manyar sejauh ini menelan investasi hingga US$ 2,7 miliar.

VP Government Relations and Smelter Technical Support PT Freeport Indonesia Harry Pancasakti mengungkapkan, besaran dana tersebut telah dikucurkan untuk mendorong proyek smelter mencapai 78% pada akhir Agustus lalu.

"Sudah hampir Rp 41 triliun. Sisa capital expendirure (capex) kita sekitar US$ 300 juta yang harus dibelanjakan," kata Harry dalam Focus Group Discussion (FGD) dengan tema “Tantangan dan Kebijakan Hilirisasi di Indonesia” di Menara Kompas, Jumat (15/9).

Harry melanjutkan, di tengah upaya mendorong kelanjutan proyek smelter, pihaknya dihadapkan pada beban fiskal dan finansial.

Baca Juga: Arus Kas Gempor Akibat Beleid Devisa Ekspor

Menurutnya, pemerintah memiliki sejumlah komitmen untuk mendorong hilirisasi sektor minerba. Sayangnya, beberapa kebijakan dinilai masih tumpang tindih.

Harry menjelaskan, PTFI memiliki kewajiban untuk menempatkan jaminan kesungguhan sesuai ketentuan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

"Kalau skalanya Freeport itu sekitar US$ 380 juta," terang Harry.

Di sisi lain, PTFI juga harus mengikuti ketentuan bea keluar ekspor konsentrat tembaga dari Kementerian Keuangan. Menurutnya, dua kebijakan yang ada ini memiliki semangat yang sama yakni untuk mendorong hilirisasi minerba.

Sayangnya, kebijakan ini dinilai menimbulkan dampak finansial bagi pelaku usaha termasuk Freeport.

Selain itu, pemerintah baru-baru ini mengeluarkan kebijakan soal kewajiban penempatan Devisa Hasil Ekspor (DHE) sebesar 30% selama tiga bulan. Nantinya, dana ini akan digunakan untuk dibelanjakan di dalam negeri.

"Freeport sekitar US$ 700 juta nilai yang harus kita tahan di dalam negeri," tambah Harry.

Pihaknya tidak mempermasalahkan soal kewajiban ini. Meski demikian, PTFI menyoroti soal belum adanya kebijakan atau regulasi soal pembelanjaan dana tersebut di dalam negeri.

Baca Juga: Dukung Hilirisasi Mineral, MIND ID Geber Proyek Smelter Grade Alumina Refinery

Untuk itu, pihaknya berharap regulasi tersebut bisa segera terbit. 

Selain investasi yang sudah cukup besar dikeluarkan PTFI untuk smelter. PTFI juga tidak bisa menggunakan dana jaminan kesungguhan sebesar US$ 380 juta yang disetorkan.

"Uang ini kan diperlukan, beban yang pertama (jaminan kesungguhan) tadi kan uangnya deposit mati, tidak bergerak kemana-mana," jelas Harry.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×