kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Fundamental Prima Cakrawala Abadi (PCAR) melempem, begini penjelasan manajemen


Rabu, 15 Januari 2020 / 17:14 WIB
Fundamental Prima Cakrawala Abadi (PCAR) melempem, begini penjelasan manajemen
ILUSTRASI. pabrik olahan makanan laut seafood sea food seperti ikan udang rajungan PCA Foods dari?PT Prima Cakrawala Abadi Tbk (PCAR)


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Handoyo .

Selain karena minat yang kurang,  Prima Cakrawala juga menghadapi sejumlah permasalahan di lini produksinya. Hingga saat ini dari tiga pabrik yang ada, hanya satu yang beroperasi yakni di Makassar. 

Adapun pabriknya di Semarang kena permasalahan izin sehingga di akhir 2018 harus ditutup, lalu di Indramayu karena banyaknya retur sehingga harus dibenahi dulu agar tidak menjadi beban tambahan bagi perusahaan. 

Terkait retur, Raditya menjelaskan ada dua kemungkinan hal ini terjadi. Pertama, bahan baku yang tidak sesuai dari standar pabrik yang masuk ke dalam line produksi di 2018. Kedua, adanya human error di bagian produksi pada 2018 meningkat perusahaan ini adalah industri padat karya. 

"Oleh karena itu, perusahaan akan lebih fokus pada produksi di pabrik Makassar saja di sepanjang tahun ini," jelasnya. 

Baca Juga: Ini prospek saham yang dimiliki Jiwasraya

Kemudian dari sisi bahan baku yakni rajungan PCAR juga mengalami hambatan karena kemarau dan gempa. Alhasil banyak nelayan tidak berani melaut. Sedangkan rajungan yang besar berada di tengah laut. Oleh karenanya volume bahan baku menjadi kurang. 

Raditya mengungkapkan tidak beroperasinya sejumlah pabrik ditambah dengan berkurangnya bahan baku membuat target utilisasi pabrik tidak tercapai. Otomatis volume produksi turun di sepanjang 2019 khususnya di Juli sampai dengan November 2019. Raditya mengungkapkan perusahaan sampai harus menolak beberapa order dari pelanggan. 

Tentu terjadinya volume penjualan yang menyusut berpengaruh pada keuangan perusahaan. Melansir laporan terakhirnya di akhir September 2019, Prima Cakrawala mencatatkan penurunan penjualan hingga 68,91% year on year (yoy)  menjadi Rp 46,3 miliar. 

Baca Juga: Belum terima audit BPK, Erick Thohir belum mau angkat bicara soal Asabri

Adapun perusahaan yang bergerak di industri rajungan ini membukukan rugi tahun berjalan yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk melonjak 85,7% yoy dari sebelumnya Rp 2,62 miliar di September 2018 menjadi Rp 4,88 miliar di periode yang sama di 2019.  

Sampai dengan kuartal tiga 2019 beban umum dan administrasi naik, Raditya menyatakan karena adanya peningkatan beban biaya PHK serta adanya koreksi depresiasi dan tidak melakukan amortisasi pada sejumlah beban. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×