kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45901,33   -4,97   -0.55%
  • EMAS1.318.000 0,61%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Fusion Payment sedang jadi incaran akuisisi


Rabu, 06 September 2017 / 11:39 WIB
Fusion Payment sedang jadi incaran akuisisi


Reporter: Yovi Syarifa | Editor: Rizki Caturini

KONTAN.CO.ID - Saling suntik modal di bisnis ekonomi digital saat ini adalah sesuatu yang lumrah. Setelah deretan suntikan modal raksasa mengalir ke beberapa usaha rintisan alias start up seperti Go-Jek, Grab, Traveloka hingga Tokopedia, terbaru muncul lagi kabar beberapa unicorn di atas sedang gencar mendekati salah satu platform pembayaran digital, yakni Fusion Payment.

Seperti dilansir Dealstreetasia, tercatat ada Go-Jek, Grab, Traveloka hingga konglomerasi bisnis PT Elang Mahkota Teknologi alias Emtek bersaing untuk bisa mendapatkan Fusion Payment. Nilai akuisisi tersebut ditaksir mencapai sekitar US$ 20 juta atau setara Rp 268 miliar.

Namun, Go-Jek mengklaim tidak ikut-ikutan dalam rebutan perusahaan operator pembayaran digital tersebut. Begitu pula dengan Grab, yang tidak mau membahas lebih lanjut terkait informasi tersebut. "Kami tidak berkenan berkomentar terkait hal tersebut," tutur Ridzki Kramadibrata, Managing Director Grab Indonesia kepada KONTAN, Selasa (5/9).

Sampai berita ini turun, KONTAN belum berhasil meminta konfirmasi kepada manajemen Emtek maupun Traveloka.

Fusion Payments memang tengah menggalang sumber dana untuk mengembangkan bisnis pembayaran digital tersebut. Langkah ini memang harus dilakukan perusahaan tersebut lantaran sejumlah unicorn, seperti Gojek, Grab, Traveloka atau Tokopedia, tengah menggarap sistem pembayaran. Mau tidak mau perusahaan yang dulunya berbasis di Australia ini harus sanggup bersaing.

Sejak April lalu Fusion Payment mencoba untuk mencari investor. Misalnya, perusahaan ini sempat menjajaki peluang investasi dan injeksi modal senilai US$ 40 juta dengan Temasek. Namun rencana tersebut kandas.

Meski begitu perusahaan ini masih terus mencari sejumlah investor. Menurut sumber petinggi Fusion Payment, pemilik Fusion Payment sudah sadar bahwa untuk bisa tetap bertahan maka perusahaan ini harus mendapat suntikan dana dari investor.

Sejatinya, perusahaan tersebut sudah punya beberapa klien utama, yakni PT XL Axiata Tbk dan PT Indosat Tbk. Dengan XL Axiata, Fusion berperan memperlancar pembayaran dengan sejumlah situs belanja yang menjalin kerjasama dengan XL Axiata. Sedangkan di Indosat, perusahaan ini berperan menyediakan sumber pendanaan bagi pelanggan Indosat yang ingin membeli pulsa isi ulang.

Sedangkan bagi Grab, kalaupun perusahaan ini belum tertarik dengan Fusion Payment karena per 30 Agustus lalu, Grab baru saja melansir fitur transfer dana peer to peer lewat Grabpay Mobile Wallet.

Menurut Ridzki, Grab ingin mengoptimalkan fitur tersebut terlebih dahulu. Perusahaan ini juga sedang mengembangkan ekosistem dari Grabpay itu sendiri.

Hingga kini Grab sanggup melayani tiga juta transaksi per hari dan Grabpay Credit tumbuh 80% saban bulan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×