kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.926.000   -27.000   -1,38%
  • USD/IDR 16.529   -29,00   -0,18%
  • IDX 6.849   21,30   0,31%
  • KOMPAS100 990   1,81   0,18%
  • LQ45 766   2,70   0,35%
  • ISSI 219   0,44   0,20%
  • IDX30 398   2,06   0,52%
  • IDXHIDIV20 468   1,01   0,22%
  • IDX80 112   0,40   0,36%
  • IDXV30 115   0,49   0,43%
  • IDXQ30 129   0,39   0,30%

Fuso FJ 2523 ditargetkan laris 100 unit per bulan


Rabu, 03 September 2014 / 15:39 WIB
Fuso FJ 2523 ditargetkan laris 100 unit per bulan
ILUSTRASI. Harga Emas Dunia Melonjak, Analis Prediksi Melaju di Atas US$ 2.000 per Ons Troi


Reporter: Francisca Bertha Vistika | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB) menambah varian baru kendaraan niaga di kelas medium meluncurkan New Fuso FJ 2523, Rabu (3/9). Perusahaan ini yakin, truk segmen medium dengan panjang di  atas rata-rata ini bakal laris di pasar. 

Rizwan Alamsjah, Excutive Marketing Director KTB mengatakan untuk produk barunya ini ditargetkan bisa terjual 100 unit per bulan. 

"Kalau di segmen medium truk memang market share kami masih 23%, tetapi dengan hadirnya FJ 2523 ini harapannya bisa terus tumbuh bertahap. Sekitar 25% di awal," kata Rizwan, Rabu (3/9).

Optimisme KTB bukan tanpa alasan. Truk 6x2 dengan total panjang 11.967 diklaim KTB sebagai yang terpanjang di kelasnya. "Pasar truk 6x2 dengan panjang lebih dari tujuh meter berkembang dengan pesat," kata Marganda Tobing, Group Head of Field Marketing PT KTB.

Manajemen KTB mencatat, kontribusi truk di atas tujuh meter terus naik. Di tahun 2012 kontribusinya sebesar 58%, lalu naik menjadi 63% di tahun 2013. Sedangkan ukuran enam sampai tujuh meter dan yang kurang dari enam meter cenderung stagnan bahkan turun.  

Untuk ukuran enam hingga tujuh meter pangsa pasarnya sekitar 14%. Sedangkan di bawah enam meter sebesar 23%.

FJ 2523 merupakan varian kesepuluh Mitsubishi di segmen medium duty truck. Total penjualan truk medium KTB sampai Agustus mencapai 350 unit, naik dua kali lipat dari bulan Juli yang hanya 161 unit. 

Menurut Rizwan, truk medium sangat cocok untuk angkutan barang konsumsi. Khususnya barang konsumsi yang melewati jalur pantura. 
Selain untuk consumer good, produk ini juga cocok untuk cargo ekspedisi, bahan-bahan konstruksi, cargo kendaraan. Tidak ketinggalan pula untuk tangki minyak, air, BBM dan juga untuk keperluan logging.

Saat ini produk ini masih diimpor penuh atau Completely Build Up (CBU) dari India. Rizwan menyebutkan pihaknya akan segera melokalisasi produk ini. "Kami sudah meminta lokalisasi. Hanya saja itu baru rencana, kami belum tahu kapan pastinya," jelas Rizwan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×