kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Gagal panen, produksi cengkeh hanya 10%


Minggu, 27 Agustus 2017 / 22:10 WIB
Gagal panen, produksi cengkeh hanya 10%


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - Petani cengkeh diperkirakan merugi tahun ini, karena gagal panen. Sekretaris Jenderal Asosiasi Petani Cengkeh Indonesia (APCI) I Ketut Budiman memperkirakan, tahun ini, produksi cengkeh hanya berkisar 10% dari produksi rata-rata nasional, atau hanya berkisar 11.000 ton.

Menurut I Ketut, tahun ini, petani cengkeh kehilangan pendapatan hingga Rp 1 triliun, dengan asumsi harga cengkeh Rp 100.000 per kg.

Selain soal produksi, ia mengungkapkan, harga cengkeh juga tidak stabil dalam beberapa waktu terakhir. Dia bilang, harga cengkeh bisa berada di bawah Rp 100.000, namun bisa pula mencapai Rp 100.000 per kilogram (kg). "Kalau hari ini, harga cengkeh dari informasi yang saya dapat Rp 120.000," ujar I Ketut, Rabu (23/8).

Menurutnya, harga cengkeh bergantung pada pembelian cengkeh oleh pabrik rokok. Meskipun pasokan cengkeh di petani hanya sedikit, namun hal tersebut tidak mampu mendongkrak harga, karena pabrik rokok sudah menyimpan pasokan cengkeh untuk beberapa waktu.

"Mereka sudah belajar dari kejadian saat cengkeh langka di tahun 2011. Karena saat itu cengkeh langka, harganya bisa mencapai Rp 250.000 sampai Rp 300.000 per kg. Kalau sekarang pasokan cengkeh berkurang, tidak berpengaruh lagi," tutur Ketut.

Menanggapi kenaikan harga cukai rokok yang akan dilaksanakan tahun depan, I Ketut berpendapat, hal tersebut mungkin saja dapat semakin membanting harga cengkeh di tingkat petani, terlebih bila produksi tahun depan kembali normal atau justru panen raya.

"Waktu gagal panen 2011 lalu, tahun berikutnya panen raya. Kalau diasumsikan panen raya, maka petani dipukul sampai dua kali. Kalau cukai rokok dinaikkan, maka harga rokok juga naik. Kalau permintaan turun, maka produsen rokok akan mengurangi produksi. Kalau produksi turun, penggunaan bahan baku seperti cengkeh juga berkurang," paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×