Reporter: Leni Wandira | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri otomotif Tanah Air diperkirakan bakal menghadapi peta persaingan yang semakin ketat seiring implementasi perjanjian dagang Indonesia–European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU–CEPA).
Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menilai kesepakatan tersebut akan membuka peluang besar bagi mobil-mobil asal Eropa untuk lebih agresif masuk ke pasar Indonesia.
Pasalnya, tarif impor kendaraan completely built-up (CBU) dari Eropa yang saat ini sekitar 50%, akan diturunkan secara bertahap hingga menjadi 0% dalam lima tahun mendatang.
Baca Juga: Perundingan IEU CEPA Segera Usai, Tarif Ekspor Indonesia ke Uni Eropa Akan Bakal 0%
Meski begitu, Ketua I Gaikindo, Jongkie D. Sugiarto, menilai dampak konkret dari kebijakan ini tidak akan langsung terasa. Menurutnya, setiap agen pemegang merek (APM) kendaraan Eropa masih perlu waktu untuk menyusun strategi pemasaran mereka di Indonesia.
“IEU–CEPA masih beberapa tahun ke depan. Para APM mobil-mobil Eropa akan menentukan strateginya masing-masing,” ujar Jongkie kepada Kontan, Rabu (8/10/2025).
Ia menambahkan, meskipun penghapusan tarif impor dapat menekan biaya, keputusan harga jual tetap akan bergantung pada kebijakan bisnis setiap merek. Artinya, daya saing mobil-mobil Eropa di pasar domestik masih sangat ditentukan oleh strategi penetapan harga mereka.
“Peta persaingan akan menjadi lebih ketat lagi, tetapi sekarang pun sudah ketat,” lanjutnya.
Baca Juga: Implementasi IEU CEPA Bakal Sumbang 0,04% ke Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Dengan demikian, masuknya mobil Eropa tanpa tarif impor diyakini akan menambah dinamika persaingan, meskipun konsumen masih harus menunggu bagaimana strategi harga yang akan dipilih masing-masing prinsipal.
Selanjutnya: BEI Buka Suspensi Saham AGII, RMKE, LPPS, dan SMLE, Begini Pergerakannya
Menarik Dibaca: Vivo X200 Ultra Tampilkan Kualitas Fotografi Super Keren, Ini Dia Informasinya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News