Reporter: Dimas Andi | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menyebut realisasi penjualan mobil nasional kembali naik hingga November 2022.
Tercatat, penjualan wholesales (pabrik ke dealer) mobil nasional telah mencapai 942.499 unit per November 2022, atau tumbuh 19,2% secara tahunan dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebanyak 790.529 unit.
Penjualan retail (dealer ke konsumen) mobil nasional juga naik 19,4% secara tahunan menjadi 909.653 unit hingga November 2022, dibandingkan periode yang sama tahun lalu yakni sebesar 761.890 unit.
Baca Juga: Pemerintah Siapkan Subsidi untuk Kendaraan Listrik, Begini Respons Gaikindo
Capaian penjualan mobil nasional yang cukup memuaskan sejauh ini menunjukkan bahwa industri otomotif telah pulih usai pandemi Covid-19. Gaikindo pun yakin tren positif penjualan tersebut akan berlanjut sampai akhir tahun nanti.
“Kemungkinan proyeksi penjualan tahun 2022 sebanyak 960.000 unit dapat terlampaui,” kata Jongkie Sugiarto, Ketua I Gaikindo, Jumat (9/12).
Gaikindo berharap penjualan mobil nasional dapat tumbuh hingga 975.000 unit pada tahun 2023. Salah satu faktor pendukung kenaikan penjualan mobil adalah kehadiran ajang pameran otomotif di dalam negeri.
Sebagai informasi, pameran Indonesia International Motor Show (IIMS) 2023 bakal digelar pada 16—23 Februari 2023 di JIExpo Kemayoran, Jakarta.
Ada pula Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2023 yang akan berlangsung pada 10—20 Agustus 2023. GIIAS juga bakal hadir di beberapa kota besar Indonesia lainnya.
Baca Juga: Penjualan Mobil Mengerek Bisnis Komponen Otomotif, Begini Prospeknya Tahun Depan
Jongkie menilai, pameran selalu menjadi ajang promosi model-model baru dari para Agen Pemegang Merek (APM) otomotif.
“Hal ini akan membuat masyarakat tertarik untuk membeli mobil baru,” imbuh dia.
Ia juga menambahkan, kendaraan roda empat dengan harga Rp 300 juta ke bawah masih akan menjadi primadona bagi para konsumen di tahun depan. Maklum, model dengan kisaran harga tersebut sesuai dengan kemampuan daya beli sebagian masyarakat Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News