kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Gandeng Damri dan Jakpro, PLN siap bangun 4 SPLU Bus Listrik tahun ini


Senin, 18 Maret 2019 / 21:14 WIB
Gandeng Damri dan Jakpro, PLN siap bangun 4 SPLU Bus Listrik tahun ini


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) tengah menjajaki kerjasama dengan Damri dan Jakpro. Kerjasama tersebut terkait dengan pengoperasian bus listrik dan infrastruktur pendukungnya. Untuk tahun ini, PLN menargetkan akan membangun empatĀ Stasiun Penyedia Listrik Umum (SPLU)

Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Timur, Bali dan Nusa Tenggara PLN Djoko Raharjo Abumanan mengatakan, untuk mendukung hal tersebut, PLN siap untuk membangun empat SPLU. Infrastruktur untuk bus listrik itu rencananya akan dibangun pada tahun ini bertempat di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tanggerang dan Bekasi (Jabodetabek).

Djoko masih belum menyebutkan lokasi pastinya. Hanya saja, ia menyebutkan SPLU berkategori fast charging itu ada yang akan dibangun di Bandara Soekarno-Hatta.
"Kami lagi kerjasama denga Damri dan Jakpro. Bus-bus ini kan melayani rute Bandara (Soekarno-Hatta), jadi kita bangun di sana," kata Djoko saat ditemui di Kantor Pusat PLN, Senin (18/3).

Djoko mengatakan, jenis bus listrik tersebut rencananya bertipe Scania dari Swedia. Namun, untuk nilai pengadaannya, Djoko masih belum menyebutkan. Begitu pun dengan tarif listrik yang akan dijual PLN ke Damri dan Jakpro, dimana PLN masih melakukan penghitungan.

Yang jelas, lanjut Djoko, tarif tersebut akan dihitung lebih murah dibandingkan dengan pembelian Bahan Bakar Minyak (BBM). "Ini kan fast charging, 15 menit bisa full. Biayanya lagi kita hitung dengan pihak pengguna," katanya.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Perencanaan Korporat PLN Syofvi Felianti Roekman mengatakan bahwa biaya pembangunan SPLU jenis fast charging lebih mahal dibanding SPLU biasa. Harga satu unit SPLU fast charging diperkirakan bisa mencapai Rp 2 miliar.

Karenanya, pembiayaan untuk SPLU jenis ini masih dalam pembicaraan dengan Damri dan Jakpro. "Masih dihitung skema bisnisnya," ujarnya.

Dalam kesempatan sebelumnya, Menteri ESDM Ignasius Jonan meminta PLN berperan proaktif untuk ikut mengembangkan pemakaian kendaraan listrik (Electric Vehicle). Jonan bilang, pemakaian kendaraan listrik setidaknya dapat memberikan dua keuntungan.

"Pentingnya Electric Vehicle bisa mengurangi polusi serta mengurangi impor crude oil dan BBM," ujarnya.

Sebelumnya, PLN telah memberikan diskon untuk pelanggan yang akan melakukan penambahan daya listrik mulai dari daya 220 VA sampai dengan 197 kVA. Yaitu diskon 75% bagi pelanggan PLN yang memiliki kompor listrik atau motor listrik, berlaku 1 Maret 2019 - 31 Desember 2019.

Lalu diskon 100% bagi pelanggan PLN yang mempunyai mobil listrik, berlaku 1 Maret 2019 - 31 Desember 2019. Pelanggan mendaftar di kantor PLN terdekat dengan membawa bukti kepemilikan atau pembelian mobil listrik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×