kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Gandeng mitra China dan Korea, kesepakatan holding baterai ditarget rampung awal 2021


Rabu, 09 Desember 2020 / 09:20 WIB
Gandeng mitra China dan Korea, kesepakatan holding baterai ditarget rampung awal 2021
ILUSTRASI. Holding baterai ini dipersiapkan untuk menghadapi tren dunia menuju energi bersih.


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Wahyu T.Rahmawati

Paralel dengan itu, tim percepatan pembentukan holding baterai terus berjalan. Tim yang dibentuk Menteri BUMN Erick Thohir tersebut diketuai oleh Komisaris Utama MIND ID Agus Tjahajana.

Direktur Utama ANTM Dana Amin mengatakan bahwa holding baterai ini dipersiapkan untuk menghadapi tren dunia menuju energi bersih, salah satunya melalui industri kendaraan listrik berbasis baterai. Dana bilang, aset pertambangan nikel yang dimiliki ANTM cukup untuk memasok bahan baku dalam industri baterai kendaraan listrik tersebut. 

"JV industri baterai ini memang dimulai dengan kepemilikan aset tambang nikel yang ada di Antam. Aset tambang nikel Antam cukup untuk kita gunakan membawa Indonesia masuk ke industri mobil listrik," kata Dana.

Menurut Dana, kerjasama dengan CATL dan LG Chem sudah tepat lantaran keduanya merupakan produsen utama baterai listrik global. "Proses negosiasi sedang berlangsung dan memerlukan dukungan semua pihak supaya awal tahun depan bisa kita dapatkan progres yang signifikan," kata dia.

Baca Juga: Gaya Abadi Sempurna bekerja sama membangun stasiun penukaran baterai dengan Oyika

Asal tahu saja, JV di holding baterai ini dapat dibentuk dengan mitra asing maupun domestik pada setiap rantai bisnis. Metode untuk pembentukan JV bisa diajukan secara langsung oleh BUMN atau anak perusahaan BUMN dengan Indonesia Battery Holding.

Kata Orias, komposisi kepemilikan di Indonesia Battery Holding masih dibahas. Kemungkinan, masing-masing BUMN yang terlibat akan mendapat porsi 25%. "Sampai pertemuan terakhir, masing-masing 25%, tapi ini masih bergerak," tutup Orias.

Baca Juga: Antam (ANTM) bangun rantai pasok industri lithium battery dengan konsorsium CATL

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×