kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.009.000   -2.000   -0,10%
  • USD/IDR 16.440   10,00   0,06%
  • IDX 7.802   65,52   0,85%
  • KOMPAS100 1.089   10,48   0,97%
  • LQ45 793   4,55   0,58%
  • ISSI 266   4,02   1,53%
  • IDX30 411   2,13   0,52%
  • IDXHIDIV20 477   2,24   0,47%
  • IDX80 120   1,29   1,08%
  • IDXV30 131   2,92   2,28%
  • IDXQ30 132   0,22   0,17%

Gandeng Pemkab dan BRIN, PGN Kembangkan 10 Hektar Padi Biosalin di Pesisir Jepara


Senin, 01 September 2025 / 21:15 WIB
Gandeng Pemkab dan BRIN, PGN Kembangkan 10 Hektar Padi Biosalin di Pesisir Jepara
ILUSTRASI. PGN menjalin kerjasama dengan Pemkab Jepara untuk penanaman padi Biosalin seluas 10 hektar (ha)


Reporter: Fahriyadi | Editor: Fahriyadi .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN), melalui program Corporate Social Responsibility (CSR), terus mengembangkan program mendukung ketahanan pangan dan lingkungan dengan memberikan dukungan terhadap pengembangan padi biosalin di wilayah pesisir Kabupaten Jepara.

Inisiatif ini melanjutkan kesuksesan program Biosalin di Kota Semarang dan merupakan hasil kolaborasi Pemerintah Kabupaten Jepara dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) serta kelompok tani setempat, yang bertujuan menjawab tantangan intrusi air laut terhadap lahan pertanian sekaligus memperkuat ketahanan pangan masyarakat pesisir.

Program penanaman padi biosalin ini akan dilaksanakan di lahan pertanian seluas 10 hektare (ha) milik Kelompok Tani (Poktan) Sari Mulyo yang berlokasi di Desa Suwawal, Kecamatan Mlonggo, Kabupaten Jepara.

Baca Juga: PGN dan BRIN Panen Perdana 116 Ton Padi Biosalin di Semarang

Selama bertahun-tahun, kawasan ini terdampak intrusi air laut yang membuat petani kesulitan menanam padi varietas konvensional. Pada tahap awal, sebanyak 400 kilogram (kg) benih padi biosalin akan ditanam di lahan tersebut.

Kehadiran varietas padi biosalin yang mampu tumbuh di lahan dengan kadar garam atau salinitas tinggi ini diharapkan dapat membuka peluang baru bagi petani pesisir untuk kembali produktif, sekaligus memperkuat ketahanan pangan regional dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.

Sekretaris Perusahaan PGN, Fajriyah Usman, mengatakan bahwa dukungan terhadap program pengembangan padi biosalin sejalan dengan komitmen PGN dalam menghadirkan manfaat berkelanjutan bagi masyarakat.

Menurutnya, selain fokus pada penyediaan energi bersih dan ramah lingkungan, PGN juga memiliki tanggung jawab sosial untuk turut serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya petani di daerah pesisir yang rentan terdampak perubahan iklim.

“Kami berkomitmen untuk menghadirkan kontribusi yang lebih luas, tidak hanya menumbuhkan kemandirian ekonomi masyarakat, tetapi juga menjaga keberlanjutan lingkungan. Dukungan pada pengembangan padi biosalin ini kami harapkan dapat menjadi solusi bagi petani pesisir yang menghadapi keterbatasan lahan akibat intrusi air laut, sekaligus memperkuat ketahanan pangan nasional,” kata Fajriyah dalam keterangannya, Senin (1/9).

Ia menambahkan, dengan hadirnya varietas padi yang lebih adaptif akan berdampak positif pada kesejahteraan petani yang ada di pesisir pantai. “Kehadiran padi biosalin tidak hanya membuka peluang peningkatan produktivitas lahan, tetapi juga memberikan harapan baru bagi petani untuk meningkatkan pendapatan,” ujarnya.

Fajriyah menegaskan bahwa, dalam rangka mewujudkan pembangunan berkelanjutan, PGN akan terus menjalin kolaborasi strategis dengan berbagai pihak. Menurutnya, sinergi multipihak menjadi kunci agar program-program CSR yang dijalankan tidak hanya memberikan manfaat sesaat, tetapi juga menciptakan dampak jangka panjang bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat.

“Kami percaya bahwa pembangunan berkelanjutan hanya bisa terwujud apabila seluruh pemangku kepentingan bergerak bersama. Karena itu, kami berkomitmen untuk memperkuat kolaborasi dalam setiap inisiatif, termasuk dalam pengembangan padi biosalin ini,” ungkap Fajriyah.

Ketua Poktan Sari Mulyo, Ahmad Suyono, menyampaikan apresiasinya atas dukungan yang diberikan oleh PGN. Menurutnya, kehadiran varietas padi biosalin menjadi harapan baru bagi para petani pesisir yang selama bertahun-tahun menghadapi keterbatasan akibat lahan mereka terintrusi air laut.

“Selama ini kami hanya bisa menanam dalam skala terbatas karena kondisi tanah yang asin membuat padi biasa sulit tumbuh. Dengan adanya padi biosalin, kami yakin hasil panen bisa lebih baik dan ekonomi keluarga petani akan ikut meningkat,” ujarnya.

Ahmad menambahkan, dukungan PGN sangat penting bagi keberlangsungan usaha tani mereka di wilayah pesisir. Terlebih saat ini semakin banyak lahan pertanian di kawasan Jepara yang terdampak intrusi air laut, sehingga petani menghadapi tantangan besar untuk mempertahankan produktivitasnya.

Kehadiran padi biosalin menjadi jawaban yang ditunggu-tunggu karena tidak hanya meningkatkan kesejahteraan petani, tetapi juga berpotensi menjaga keberlanjutan produksi beras di tingkat regional, khususnya di kawasan pesisir yang selama ini kurang tergarap optimal.

“Kehadiran perusahaan besar seperti PGN membuat kami percaya diri untuk kembali memanfaatkan lahan yang selama ini kami anggap tidak produktif, kami merasa tidak berjalan sendiri. Kami juga berharap program ini bisa menarik minat generasi muda untuk kembali terjun ke sektor pertanian, karena dengan inovasi seperti padi biosalin, mereka dapat melihat bahwa bertani memiliki prospek masa depan yang cerah. Kami berharap inisiatif ini terus berlanjut dan bisa menjadi contoh baik untuk petani-petani di daerah pesisir lainnya,” ujarnya.

Selanjutnya: Rubel Rusia Melemah Saat Putin Bertemu Xi dan Modi di China

Menarik Dibaca: KAI Pastikan KA Jarak Jauh dan Commuter Line Tetap Beroperasi Norma

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Powered Scenario Analysis AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004

[X]
×