kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.923.000   8.000   0,42%
  • USD/IDR 16.335   -60,00   -0,37%
  • IDX 7.167   24,52   0,34%
  • KOMPAS100 1.045   4,88   0,47%
  • LQ45 815   2,85   0,35%
  • ISSI 224   0,76   0,34%
  • IDX30 426   1,90   0,45%
  • IDXHIDIV20 505   1,29   0,26%
  • IDX80 118   0,58   0,49%
  • IDXV30 120   0,61   0,51%
  • IDXQ30 139   0,24   0,17%

Gapki Prediksi Kinerja Ekspor Minyak Sawit Indonesia Menurun pada Tahun 2024


Senin, 22 Januari 2024 / 19:31 WIB
Gapki Prediksi Kinerja Ekspor Minyak Sawit Indonesia Menurun pada Tahun 2024
ILUSTRASI. Gapki memprediksi kinerja ekspor minyak sawit baik dari Refined Palm Oil dan Crude Palm Oil (CPO) akan menurun di tahun ini. Picture taken January 31, 2020. REUTERS/Lim Huey Teng


Reporter: Rashif Usman | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) memprediksi kinerja ekspor minyak sawit baik dari Refined Palm Oil dan Crude Palm Oil (CPO) akan menurun di tahun ini. 

Ketua Umum Gapki Eddy Martono mengatakan volume ekspor minyak sawit Indonesia bakal sedikit mengalami penurunan sekitar 4% dari level 32 juta ton di tahun 2023 ke level 29-30 juta ton di tahun 2024

Eddy menyebutkan, penyebab turunnya volume ekspor tersebut disebabkan faktor geopolitik dan melambatnya pertumbuhan ekonomi China.

Baca Juga: Penguatan Harga CPO Diperkirakan Masih Berlanjut, Ini Pendorongnya

"Penurunan ini akibat dari kondisi ekonomi global yang kurang baik karena perang antara Rusia dan Ukraina yang belum tahu kapan selesai. Ditambah lagi perang Timur Tengah dan diperkirakan melambatnya ekonomi China," kata Eddy kepada Kontan, Senin (22/1).

Eddy mengungkapkan, nilai ekspor minyak sawit Indonesia berpotensi mencapai US$ 30 miliar pada 2024, di mana harga rata-rata sawit di rentang US$ 900 hingga US$ 1.000 per ton.

Lebih lanjut, Eddy menerangkan, hingga saat ini adanya program B35 yang dicanangkan pemerintah tidak berpengaruh terhadap kinerja ekspor minyak sawit.

"Saat ini belum ya, karena konsumsi di tahun 2024 baik untuk pangan, energi dan oleo chemical sebesar 25 juta ton. Sementara produksi baik CPO dan Palm Kernel Oil (PKO) sekitar 53-55 juta ton. Artinya ini tidak mengganggu atau mengurangi volume ekspor," ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×