Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) menilai peningkatan pelaksanaan program biodiesel akan berdampak pada stabilitas harga sawit di dalam negeri.
Melansir laporan Kontan.co.id sebelumnya, pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akan mengimplementasikan program B40 pada awal 2023.
Sekjen Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Eddy Martono menyatakan, program biodiesel yang dilakukan pemerintah akan menghemat devisa impor solar dan membantu menjaga stabilitas harga sawit di dalam negeri.
Baca Juga: Mulai Awal Tahun Depan, Pemerintah Siap Implementasikan Program B40
“Program B40 akan menambah penyerapan CPO dalam negeri, sehingga diharapkan dapat menjaga stabilitas harga,” jelasnya kepada Kontan.co.id, Kamis (3/11).
Eddy memastikan bahwa dengan produksi saat ini, pasokan sawit untuk biodiesel tidak ada masalah. Dia memberikan gambaran, pada 2021 kebutuhan CPO utk biodisel sebesar 7.3 juta ton dan sampai dengan Agustus 2022 sebesar 5.7 juta ton. Sedangkan produksi sampai dengan Agustus 2022 sebesar 28.8 juta ton.
“Artinya tidak ada masalah untuk supply bahan baku biodisel,” ujarnya.
Namun, Eddy berpesan, salah satu yang harus dijaga agar keberlanjutan pasokan sawit ke biodiesel tetap aman ke depannya ialah jangan sampai terjadi persaingan antara kebutuhan sawit untuk pangan dan energi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News