Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Noverius Laoli
Ekspor minyak sawit hingga Maret juga mencapai 8,09 juta ton naik 5,7% dari periode sama tahun lalu yang sebesar 7,65 juta ton. Dia juga menegaskan bahwa impor terbesar adalah olahan CP dengan total ekspor hingga Maret sekitar 5,47 juta ton.
Lebih lanjut, Joko pun memproyeksi produksi minyak sawit ini masih akan menanjak pada kuartal 2 dan mencapai puncak di kuartal 3, dan akan mulai flat pada kuartal 4. "Mudah-mudahan tahun ini tidak ada cuaca ekstrem sehingga normal," kata Joko.
Sementara itu, berdasarkan data Gapki, harga rata-rata minyak sawit pada Maret 2021 adalah sebesar 1.116 per ton CIF Rotterdam, lebih tinggi 1,9% dari Februari.
Kenaikan harga disebabkan oleh banyaknya perubahan prediksi produksi oilseeds dan kenaikan produksi biodiesel dunia, ketidakpastian tanam dan produksi oilseeds menyebabkan permintaan minyak sawit meningkat karena sebagai tanaman tahunan produksinya lebih bisa terprediksi.
Selanjutnya: Tahun ini, Bank Mandiri targetkan kredit korporasi dan komersial tumbuh 4%-5%
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News