kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.308.000 -0,76%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Gapmmi jajaki peluang pasar ekspor Amerika Latin dan Afrika


Selasa, 03 Maret 2020 / 22:03 WIB
Gapmmi jajaki peluang pasar ekspor Amerika Latin dan Afrika
ILUSTRASI. Aktivitas produksi air mineral dalam kemasan di Pasuruan, Jawa Timur (16/10/2019).


Reporter: Vendi Yhulia Susanto | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Ketua Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi) Adhi S. Lukman mengatakan, pihaknya tengah menjajaki pasar tujuan ekspor yakni kawasan Amerika Latin dan Afrika. 

"Sebetulnya kita ingin kejar (ekspor ke) Afrika sama Amerika Latin," kata Adhi, Selasa (3/3). 

Adhi mengatakan, pihaknya menjajaki ekspor di kedua kawasan tersebut dengan kerjasama perdagangan secara bilateral. Ia meyakini, dengan kerjasama perdagangan secara bilateral, maka produk Indonesia yang akan diekspor dapat langsung menyasar negara tujuan. 

Baca Juga: Para ekonom sebut virus corona bikin defisit neraca perdagangan menipis

"Dan yang kita kejar sebetulnya ingin bilateral. Sangat bagus sekali untuk meningkatkan ekspor karena bilateral itu benar-benar langsung mengenai sasaran terutama terkait dengan transaksi ekspor impor," ucap dia.

Meski begitu, Adhi belum mau menerangkan apa saja jenis produk yang akan dijajaki untuk diekspor di kedua wilayah itu. Ia juga belum memastikan kapan ekspor itu akan dimulai.

Sebelumnya, Pemerintah menyatakan akan membuat sejumlah kebijakan untuk meningkatkan ekspor Indonesia. Hal ini merespon adanya dampak virus korona kedepannya.

Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Susiwijono mengatakan, pemerintah akan memberikan kebijakan yang disebut second stimulus. Stimulus ini dimaksudkan ini terkait kelancaran rantai pasokan barang.

"Ada empat kebijakan yang terkait dengan stimulus yang kedua ini terutama yang mendorong kelancaran arus barang baik ekspor maupun impor," kata Susiwojono, Selasa (3/3).

Baca Juga: Penyebaran virus corona berpotensi seret pertumbuhan ekonomi ke level 4%

Pertama, menyederhanakan aturan larangan pembatasan atau tata niaga terkait dengan ekspor. Meski begitu, pemerintah masih membahas seperti apa formulasi terkait hal tersebut. 

"Intinya, seluruh aturan tata niaga ekspor diminta disederhanakan dan kalau perlu dihapuskan, kira kira itu," kata dia. Kedua, pemerintah melakukan pengurangan larangan pembatasan atau tata niaga terhadap impor, terutama impor bahan baku. 

"Jadi impor bahan baku ini supaya tidak terkendala di dalam proses impornya, larangan pembatasan impornya kita kurangi sebisa mungkin kita hapuskan," ujar dia.

Ketiga, pemerintah akan melakukan percepatan proses impor, untuk 500 perusahaan importir yang berreputasi.

Baca Juga: Menteri Perdagangan jamin pasokan bahan pokok aman sampai bulan Mei nanti

"Jadi importir yang punya reputasi tinggi ini kita minta kita kurangi treatment pemeriksaan apapun sehingga kita percepat secepatnya. Bu menteri keuangan sudah menyampaikan ke pak menteri perdagangan kemarin ada 500 reputable importer atau reputable trader," jelas dia. 

Keempat, pemerintah akan mengurangi logistik cost, melakukan efisiensi di dalam proses logistik. "Yakni dengan cara mendorong nasional logistik ekosistem yang kira kira nanti di tahap awal akan mengintegrasikan Indonesia National Single Window (INSW)," terang dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×