kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.819.000   -7.000   -0,38%
  • USD/IDR 16.565   0,00   0,00%
  • IDX 6.511   38,26   0,59%
  • KOMPAS100 929   5,57   0,60%
  • LQ45 735   3,38   0,46%
  • ISSI 201   1,06   0,53%
  • IDX30 387   1,61   0,42%
  • IDXHIDIV20 468   2,62   0,56%
  • IDX80 105   0,58   0,56%
  • IDXV30 111   0,69   0,62%
  • IDXQ30 127   0,73   0,58%

Gapmmi memperkirakan industri makanan dan minuman akan naikkan harga 3%-5%


Senin, 14 Januari 2019 / 17:23 WIB
Gapmmi memperkirakan industri makanan dan minuman akan naikkan harga 3%-5%


Reporter: Lita Febriani | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Berbagai hambatan seperti nilai tukar mata uang dollar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah, kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP) dan rencana penghapusan BBM subsidi membuat para emiten makanan dan minuman (Mamin) harus mengkaji ulang harga produknya.

Pengkajian harga akan dilakukan selama bulan Januari 2019. Para emiten akan melihat bagaimana pengaruh faktor-faktor di atas dalam menentukan harga. "Ini semua menjadi pertimbangan kita untuk meriview harga apakah kita harus naik atau tidak. Makanya di Januari ini benar-benar harus menghitung," ungkap Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi) Adhi Lukman kepada Kontan.co.id, Jakarta, Senin (14/1).

Kenaikan harga diperkirakan antara 3% hingga 5%. Kenaikan harga dikarenakan industri Mamin berpengaruh pada inflasi. "Kalau misal jadi kenaikan perkiraan saya tidak besar maksimum 3%-5% karena memang sensitif ya mamin ini. Apalagi ngaruhnya ke inflasi dan sebagainya cukup besar," tambah Adhi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×