Reporter: Azis Husaini | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Perusahaan minyak asal Amerika Serikat, ExxonMobil kini sedang mencari partner untuk meneruskan proyek eksplorasi gas metana batubara atau coal bed methane (CBM) di Kalimantan Selatan. Saat ini ExxonMobil telah mengebor enam sumur yang mengandung CBM.
Erwin Maryoto, Vice President Public and Government Affairs ExxonMobil Oil Indonesia, menjelaskan, setelah mengeksplorasi enam sumur yang berpotensi mengandung CBM, perusahaan itu kini sedang mencari partner untuk melanjutkan proyek tersebut. "Di industri migas ini memang hal biasa membagikan risiko. Jadi, kami sekarang sedang mencari partner," ungkap Erwin kepada KONTAN, pekan lalu.
ExxonMobil sudah mengeksplorasi CBM sejak tahun lalu dan saat ini memasuki masa evaluasi. Melalui evaluasi tersebut, perusahaan ini akan menyimpulkan kelayakan pengembangan CBM tersebut.
Sebenarnya, ExxonMobil tidak sendirian menggarap blok CBM di Kalimantan Selatan. ExxonMobil hanya memegang saham sekitar 49%, sementara 51% saham lainnya dikuasai PT Sugico Graha. Belum jelas kemitraan seperti apa yang diharapkan ExxonMobil.
Pemerintah telah menetapkan harga jual CBM sebesar US$ 7,5 per juta british thermal unit (mmbtu). "Harga ini saya nilai sudah bagus karena memang produksinya kecil sehingga harganya harus bagus," ungkap Evita Herawati Legowo, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), beberapa waktu yang lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News