Reporter: Dimas Andi | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Hutama Karya (Persero) tengah fokus menggarap salah satu proyek strategis nasional (PSN), yakni Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) di tahun ini. Hutama Karya pun telah mendapat persetujuan untuk memperoleh dana Penyertaan Modal Nasional (PMN) senilai Rp 30,56 triliun di tahun depan guna menunjang proyek tersebut.
EVP Sekretaris Perusahaan Hutama Karya menyampaikan, Hutama Karya masih fokus pada penyelesaian proyek JTTS di 8 ruas tol tahap I. Per Juni 2022, progres konstruksi ruas tol Sigli-Banda Aceh sepanjang 74 kilometer (km) telah mencapai 90,36%. Kemudian, Tol Indrapura-Kisaran (48 km) telah mencapai progres konstruksi 49,57%, dan Tol Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Parapat (143 km) mencapai progres konstruksi 73,64%.
Selanjutnya, terdapat ruas Tol Padang-Sicincin (28 km) telah mencapai progres konstruksi 45,3%. Lalu, Tol Pekanbaru-Pangkalan (65 km) dengan Seksi Pekanbaru-Bangkinang (40 km) telah mencapai progres konstruksi 82,80%, sedangkan Seksi Bangkinang-Pangkalan (25 km) mencapai progres konstruksi 60,45%.
Baca Juga: Hutama Karya Siap Dukung Penerapan Transaksi Nirsentuh Jalan Tol (MLFF)
Adapun Tol Bengkulu-Taba Penanjung (17,6 km) telah mencapai progres konstruksi 100%, sementara Tol Binjai-Langsa dengan Seksi Binjai-Pangkalan Brandan (58 km) telah mencapai progres konstruksi 54,55%.
“Tantangan percepatan proyek JTTS adalah pengerjaan konstruksi yang perlu menyesuaikan kondisi tanah dan masalah pembebasan lahan,” ungkap Tjahjo, Selasa (12/7).
Lebih lanjut, Tjahjo mengonfirmasi bahwa PMN Hutama Karya untuk tahun anggaran 2023 sebesar Rp 30,56 triliun telah disetujui oleh DPR RI. PMN tersebut diproyeksikan akan diterima oleh pihak Hutama Karya pada kuartal II-2023.
Dana dari PMN ini rencananya akan digunakan untuk penyelesaian pembangunan ruas-ruas JTTS tahap I, seperti ruas Tol Binjai-Langsa sebesar Rp 1,09 triliun, Tol Indralaya-Muara Enim Rp 1,02 triliun, Tol Kisaran-Indrapura Rp 1,17 triliun, Tol Kuala Tanjung-Parapat Rp 3,03 triliun, Tol Bengkulu-Taba Penanjung, Tol Sigli-Banda Aceh Rp 952 miliar, Tol Padang-Sicincin Rp 5,33 triliun, dan Tol Pekanbaru-Pangkalan Rp 797 miliar.
Selain itu, PMN yang diterima Hutama Karya juga akan dipakai untuk pembangunan ruas tol JTTS tahap II yang meliputi Tol Betung-Tempino-Jambi Rp 8,96 triliun dan Tol Junction Pekanbaru-Bypass Pekanbaru Rp 7,90 triliun.
Baca Juga: Hutama Karya Garap proyek Pelabaran Geometrik Jalan Soreang-Rancabali-Cidaun
Mengutip laporan keuangan tahun 2021, pendapatan Hutama Karya turun 12,47% year-on-year (yoy) menjadi Rp 20,48 triliun. Di saat yang sama, rugi bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Hutama Karya 17,87 (yoy) menjadi Rp 2,44 miliar.
2) Dalam info sebelumnya, Hutama Karya mendapat persetujuan untuk meraih PMN sebesar Rp 30,56 triliun guna penyelesaian proyek Jalan Tol Trans Sumatera. Bagaimana perkembangan PMN tersebut? Apakah sudah dicairkan? Jika belum, kapan dana tersebut akan diterima oleh perusahaan?
PMN Hutama Karya untuk tahun anggaran 2023 sebesar Rp 30,56 triliun telah disetujui oleh DPR. Kami proyeksikan realisasi PMN tersebut akan diterima pada triwulan II 2023.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News