kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Garuda (GIAA) Beli Sertifikat Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca di Bursa Karbon


Rabu, 31 Januari 2024 / 08:17 WIB
Garuda (GIAA) Beli Sertifikat Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca di Bursa Karbon
ILUSTRASI. Garuda Indonesia (GIAA) terus memperkuat komitmennya dalam mendukung upaya pengurangan emisi gas rumah kaca


Reporter: Dimas Andi | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Maskapai penerbangan nasional PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) terus memperkuat komitmennya dalam mendukung upaya pengurangan emisi gas rumah kaca.

Komitmen tersebut yang salah satunya dilakukan melalui pembelian Sertifikat Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca (SPE-GRK) di Bursa Karbon di IDX atau Bursa Efek Indonesia (BEI) yang sekaligus menjadi pembelian perdana sertikat pengurangan emisi yang dilaksanakan Garuda Indonesia.

Sertifikat Penurunan Emisi (SPE) merupakan bagian dari mekanisme pengelolaan penurunan emisi yang terdokumentasikan dalam surat bentuk bukti pengurangan emisi oleh usaha dan/atau kegiatan yang telah melalui pengukuran, pelaporan, dan verifikasi, serta tercatat dalam Sistem Registrasi Nasional Pengendalian Perubahan Iklim dalam bentuk nomor dan/atau kode registrasi. 

Pembelian sertifikat penurunan emisi tersebut merupakan bagian dari rangkaian program “Carbon Neutral Flight” di Garuda Indonesia yang merupakan wujud komitmen jangka panjang perusahaan dalam mendukung langkah dekarbonisasi melalui konversi emisi karbon yang ditimbulkan pada operasional penerbangan.

Program tersebut yang salah satunya turut dilakukan melalui metode “Carbon Offset” melalui pembelian sertifikasi penurunan emisi milik PT Pertamina Patra Niaga.

Baca Juga: Garuda Indonesia (GIAA) Telah Menyerap Rp 4,5 Triliun Dana Rights Issue

Nantinya, pelaksanaan program Carbon Neutral Flight ini tidak hanya akan dilaksanakan melalui pembelian SPE yang tersedia di Bursa Karbon nasional, melainkan juga sertifikat penurunan emisi berskala global sesuai standar ICAO CORSIA atau Carbon Offsetting and Reduction Scheme for International Aviation.  

Tahap awal program Carbon Neutral Flight tersebut juga telah diimplementasikan pada penerbangan Joy Flight HUT GA ke-75 yang sebelumnya dilaksanakan pada hari Selasa (23/1) pekan lalu dan akan dilaksanakan secara berkesinambungan pada berbagai penerbangan lainnya. 

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan, program ini merupakan bagian dari rangkaian HUT ke-75 Garuda Indonesia serta menjadi wujud implementasi komitmen perusahaan untuk mendukung pencapaian target Net Zero Emission 2060 yang telah diterapkan oleh pemerintah.

Komitmen ini yang ke depannya akan terus Garuda Indonesia perkuat melalui kebijakan korporasi yang mengedepankan fokus keberlanjutan dalam seluruh aspek operasional perusahaan.

Pelaksanaan program ini juga sejalan dengan tema HUT Garuda Indonesia yang ke-75 yaitu “Celebrating Unity for The Greater Future”, di mana langkah ini merupakan bentuk aktif partisipasi Garuda Indonesia sebagai national flag carrier untuk berkontribusi menjadi garda terdepan dalam mendukung upaya pengurangan emisi karbon yang salah satunya dilaksanakan melalui penerbangan netral karbon. 

"Melalui program Carbon Neutral Flight tersebut, Garuda Indonesia menerapkan perhitungan offset atas carbon footprint yang dihasilkan oleh penerbangan joy flight,” jelas Irfan dalam siaran pers, Selasa (30/1).

 

Sebelumnya, sebagai bagian dari rangkaian peringatan HUT ke-75 Garuda Indonesia, Garuda Indonesia melaksanakan penerbangan “joy flight” menggunakan armada B737-800 dengan nomor penerbangan GA006 yang terbang melalui Bandara Internasional Soekarno Hatta untuk melintasi area Pelabuhan Ratu dan kemudian kembali ke Bandara Soekarno Hatta.

Ini merupakan salah satu bentuk apresiasi Garuda Indonesia terhadap karyawan tenaga alih daya dengan kriteria tertentu yang termasuk di dalamnya petugas keamanan, cleaning service, serta office boy yang selama ini telah turut mendukung kegiatan bisnis Perusahaan.

Irfan melanjutkan, sebagai upaya untuk mendukung dekarbonisasi, Garuda Indonesia telah melaksanakan berbagai inisiatif berkelanjutan diantaranya berkolaborasi bersama Pertamina melalui pelaksanaan penerbangan komersial pertama di Indonesia yang menggunakan bahan bakar bioavtur. 

Keterlibatan aktif Garuda Indonesia dalam penurunan emisi karbon ini turut menjadi bagian dari peta jalan rencana strategis Garuda Indonesia untuk terus berakselerasi sebagai maskapai yang semakin agile dan adaptif dalam menyongsong era baru perusahaan. Saat ini Garuda Indonesia terus bertransformasi memaksimalkan kinerja yang salah satunya melalui kontribusi terhadap misi pelestarian lingkungan hidup dengan energi terbarukan.

Baca Juga: Garuda Indonesia (GIAA) Jajaki Pengembangan Jaringan Penerbangan Bali dan Jakarta

Sementara itu, Direktur Utama Pertamina Patra Niaga Riva Siahaan mengatakan, suatu kebanggan bagi Pertamina Patra Niaga dapat mendukung terlaksananya "Carbon Neutral Flight” di usia 75 tahun Garuda Indonesia melalui kerja sama dalam inisiatif perdagangan karbon. Kerja sama ini merupakan upaya kedua belah pihak dalam mendukung terwujudnya cita-cita nasional mencapai Net Zero Emission Indonesia di tahun 2060.

Pertamina Patra Niaga tidak hanya menjual avtur kepada mitra, dalam hal ini konsumen penerbangan, namun juga memiliki konsep B2B Pertamina One Solution, di mana perusahaan tersebut menawarkan solusi untuk kebutuhan dekarbonisasi emisi dari bisnis konsumen. 

"Hal ini sejalan dengan tujuan kami yaitu sebagai decarbonization journey partner, sebagai upaya mendukung terwujudnya Net Zero Emission Indonesia di tahun 2060,” tutur Riva.

Dalam rangka mendukung capaian target Indonesia menuju Net Zero Emission di tahun 2060 nanti, Garuda Indonesia secara berkesinambungan akan terus menghadirkan rangkaian inisiatif yang tidak hanya berfokus pada penggunaan energi baru terbarukan, namun juga pada upaya-upaya efisiensi energi. 

"Di antaranya melalui pemanfaatan teknologi digital dan pemutakhiran proses perawatan pesawat yang tentunya tetap memastikan keamanan, keselamatan, dan kenyamanan seluruh pengguna jasa Garuda Indonesia,” tandas Irfan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×