Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Garuda Indonesia Persero Tbk (GIIA) memproyeksikan terdapat peningkatan trafik penumpang hingga 20% pada momen Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 dibandingkan bulan lainnya.
Direktur Utama GIIA Irfan Setiaputra menuturkan, proyeksi peningkatan ini nantinya akan sejalan dengan pertumbuhan pendapatan operasi khususnya dari lini pendapatan penumpang.
"Tentunya proyeksi pertumbuhan trafik penumpang ini akan bergerak dinamis sejalan dengan perkembangan demand masyarakat untuk melakukan perjalanan di akhir tahun," ujarnya kepada Kontan.co.id, Rabu (14/12).
Baca Juga: Garuda Indonesia Layani Kembali Rute Penerbangan Melbourne - Bali PP
Ia melanjutkan, Garuda Indonesia terus memaksimalkan kesiapan operasional jelang periode peak season Nataru 2022/2023.
Kesiapan layanan dan operasional tersebut dilaksanakan secara menyeluruh, baik dengan memastikan optimalisasi aspek safety, perawatan armada, kesiapan infrastruktur layanan pre flight hingga post flight, serta mengintensifkan koordinasi bersama stakeholder kebandarudaraan.
"Dengan outlook kinerja usaha yang semakin solid dan positif khususnya melalui perampungan proses restrukturisasi di akhir tahun ini, kami memproyeksikan capaian kinerja usaha dapat diakselerasikan untuk pulih lebih cepat di tahun depan yang menjadi fase penting kebangkitan sektor aviasi nasional," sambungnya.
Optimisme peningkatan kunjungan wisatawan serta konsistensi pertumbuhan penumpang transportasi udara yang diselaraskan dengan optimalisasi alat kapasitas produksi di tahun 2023 mendatang.
Irfan mengatakan, Garuda Indonesia optimistis dapat secara bertahap membukukan kinerja yang positif dalam jangka panjang.
Selaras dengan proses restrukturisasi yang tengah berjalan serta mempercepat fase pemulihan yang maksimal, Garuda Indonesia dengan pertambahan jumlah armada yang beroperasi akan memaksimalkan rute yang profitable terutama mengoptimalkan hub penerbangan yang menjadi pintu gerbang strategis nasional bagi wisatawan mancanegara.
Hal ini, menurut Irfan, diharapkan mampu mendukung proyeksi Pemerintah yang menargetkan peningkatan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia.
Baca Juga: Garuda Indonesia (GIAA) Rights Issue: Negara Suntik Rp 7,5 Triliun, CT Corp Absen
"Sementara itu, kami juga terus memperkuat sinergi grup bersama Citilink dalam perluasan penyediaan jaringan penerbangan di berbagai wilayah Indonesia dengan fokus utama memaksimalkan potensi segmen pasar low cost carrier (LCC) di masa pemulihan industri penerbangan," ujarnya.
Melihat dari performa pada tahun-tahun menantang industri penerbangan di 2020-2021 lalu yaitu bisnis kargo yang mampu menopang pendapatan usaha. Dengan begitu, Garuda Indonesia akan terus meningkatkan peluang pasar kargo baik domestik maupun internasional.
"Hal ini dilakukan di tengah momentum investasi nasional yang gencar dilaksanakan Pemerintah, yaitu melalui penyediaan rute penerbangan yang dapat memaksimalkan aktivitas direct call ekspor menuju kota-kota internasional sebagai pasar prospektif," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News