Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Wahyu T.Rahmawati
Namun, menipiskan kerugian hanya bisa diraih jika GIAA mampu mengelola cost structure terutama yang terkait dengan pengelolaan bahan bakar, pemilihan armada terbang dan overhead cost. Selain itu, aspek financing juga sangat krusial pada masa pandemi dan sesudahnya.
Menurut Toto, hampir semua flag carrier mendapat suntikan modal tambahan dari negara agar bisa bertahan hidup. Namun di tengah pendanaan negara yang terbatas, maka selain dari pinjaman modal kerja pemerintah, GIAA pun harus mampu memperoleh alternatif pendanaan lain.
"Misalnya dengan refinancing utang jatuh tempo, maupun refinancing dari mitra pemasok. Pengurangan jumlah SDM juga merupakan langkah turn around yang dilakukan banyak maskapai lainnya," ungkap Toto.
Pensiun Dini Karyawan GIAA
Mengenai pengurangan sumber daya manusia (SDM), Irfan menyampaikan bahwa pihaknya memang tengah dalam tahap awal penawaran program pensiun yang dipercepat, bagi karyawan yang memenuhi kriteria dan persyaratan keikutsertaan program tersebut.
Menurut Irfan, penawaran program pensiun dini ini dilakukan sejalan dengan upaya pemulihan kinerja usaha yang tengah dijalankan GIAA supaya bisa lebih sehat, serta adaptif menjawab tantangan kinerja usaha di era kenormalan baru.
Melihat hal ini, Toto menilai bahwa strategi tersebut menjadi pilihan yang logis bagi GIAA. "Langkah serupa ini juga sudah dikerjakan beberapa maskapai global dan regional," sebutnya.
Baca Juga: Garuda larang kargo bermuatan smartphone merek tertentu, ini penyebabnya
Lebih lanjut, Alvin melihat bahwa penawaran pensiun dini merupakan strategi yang tepat bagi GIAA untuk menekan biaya dan memperkecil kerugian. Yang terpenting, dia menekankan bahwa hak-hak pekerja tetap harus dipenuhi sehingga tidak menimbulkan permasalahan. "Saya kira ini langkah yang pahit, tapi terhormat," pungkas Alvin.
Mengenai dampak terhadap kinerja, Analis Jasa Utama Capital Sekuritas Chris Apriliony menilai bahwa selama pendapatan GIAA masih tertekan, strategi pensiun dini ini tidak akan memberikan dampak yang signifikan. Chris menilai, penyebaran covid-19 yang masih masif akan tetap menekan kinerja GIAA pada tahun ini.
"Strategi pensiun dini juga tidak terlalu berdampak cukup tinggi, karena secara top line dari pendapatan sendiri cenderung belum dapat pulih. Memang secara keuangan mungkin akan lebih baik tetapi belum dapat membuat kinerja GIAA bagus di tahun ini," pungkas Chris.
Baca Juga: Asosiasi Pilot Garuda minta pemerintah turun tangan atasi persoalan Garuda (GIAA)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News