Reporter: Harry Muthahhari | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) tengah berupaya melakukan pembatalan atas kerja sama dengan penyedia layanan internet pesawat, PT Mahata Aero Teknologi.
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko GIAA Fuad Rizal mengatakan, hingga saat ini pihaknya masih terbuka pada penawaran bisnis layanan internet dalam pesawat.
Baca Juga: Garuda Indonesia (GIAA) gelar public expose restatement hari ini, Jumat (26/7)
“Karena Garuda Indonesia saat ini masih perlu tingkatkan komposisi ancillary revenue atau pendapatan non tiket,” katanya ada Jumat (26/7).
Kata Fuad, banyak maskapai asing yang telah meningkatkan komposisi ancillary revenue-nya mencapai 10% hingga 15% dari total pendapatan. Di Garuda Indonesia sendiri, komposisi ancillary revenue baru menyumbang 5% dari total pendapatan.
Baca Juga: Revisi laporan keuangan, saham Garuda Indonesia (GIAA) menukik
Hanya saja, model kerjasama yang ditawarkan oleh penyedia layanan internet bakal dilakukan lebih berhati-hati. Kata Fuad, pihaknya berharap model bisnis itu tidak akan melanggar aturan seperti yang dialaminya setelah polemik laporan keuangan atas pencatatan piutang lain-lain dengan PT Mahata Aero Teknologi.
Sebelumnya, Mahata Aero Teknologi dalam model bisnis dengan Garuda Indonesia bakal membayar kompensasi karena memanfaatkan aset Garuda Indonesia sebagai tempat berbisnisnya.
Baca Juga: Garuda kembali merilis laporan keuangan, bagaimana dengan kinerja di kuartal I 2019?
Hal itulah yang membuat Garuda Indonesia sepakat untuk bekerja sama. “Karena zero investment dan kita dapat revenue,” jelas Fuad.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News