kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Garuda maintenance incar US$ 282 juta


Selasa, 26 Mei 2015 / 11:53 WIB
Garuda maintenance incar US$ 282 juta
ILUSTRASI. Buah pir


Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. PT Garuda Maintenance Facility (GMF) tengah mengincar pendapatan US$ 282 juta sampai akhir tahun ini. Meski mengakui industri penerbangan kuartal I-2015 lesu, anak perusahaan PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) tersebut optimistis bisa memenuhi target ambisius ini.

Alasan GMF, meski jumlah penumpang turun, maskapai penerbangan ini sudah menjadwalkan perawatan pesawat. Lagi pula, "Customer kami kan tidak hanya pesawat penumpang, tapi juga ada pesawat kargo besar. Jadi meskipun industri lesu, tidak terlalu mempengaruhi," papar Richard Budihadianto, Direktur Utama PT Garuda Maintenance Facility kepada KONTAN, Senin (25/5).

Perusahaan tersebut juga tengah menggarap proyek hanggar 4 di Bandar Udara (Bandara) Soekarno Hatta dan hanggar di Pulau Bintan, Kepulauan Riau, supaya memperbesar bisnisnya. GMF menargetkan hanggar 4 Soekarno Hatta bisa menggarap pasar dalam negeri, sedangkan hangar di Pulau Bintan bagi pasar luar negeri.

pembangunan hangar 4 ditargetkan rampung akhir Juni 2015. Garuda Maintenance merancang hanggar senilai US$ 40 juta itu mampu menampung 16 pesawat berbadan sedang, atau narrow body. Jumlah ini setara dengan 30%-40% kapasitas total kapasitas hanggar tersebut.

Sementara hanggar Bintan masih dalam tahap pembicaraan dengan Bintan Aviation Investment. "Mudah-mudahan kalau dalam waktu dekat sudah diputuskan, kami bisa memulai pada akhir 2015 secara bertahap," terang Richard.

Sang induk usaha PT Garuda Indonesia Tbk justru menargetkan pendapatan lebih tinggi terhadap Garuda Maintenance,  yaitu sebesar US$ 300 juta. "Yang harus tumbuh Garuda, Citilink, Garuda Maintenance dan kargo. Ini adalah empat bisnis usaha yang paling depan bagi Garuda Group," ujar Arif Wibowo, Direktur Utama PT Garuda Indonesia Tbk.

Sekadar catatan, di kuartal I-2015, pendapatan Garuda Maintenance US$ 65,69 juta, tumbuh 6,24% dibandingkan dengan kuartal I-2014 yakni US$ 61,83 juta. Adapun laba bersih perusahaan ini mencapai US$ 4,59 juta. Artinya masih bisa  tumbuh 10,07% ketimbang laba kuartal I-2014 yakni US$ 4,17 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×