Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Yudho Winarto
TANGERANG. PT GMF Aeroasia bersama PT Bintan Aviation Investment (BAI) kini tengah menyiapkan pembangunan pusat perawatan pesawat di kawasan Bintan, Kepulauan Riau. Meski lokasi hanggar baru itu berdekatan dengan pusat perawatan pesawat milik Lion Group, tetapi anak usaha Garuda Indonesia malah mengaku tak mempersoalkannya. Bahkan ia menganggap hanggar baru milik Lion itu bukan pesaingnya.
“Saya gak menganggap saingan. Sizenya sudah beda, kita jauh lebih besar dari mereka,” kata Richard Budihadianto, Direktur Utama PT GMF Aeroasia saat ditemui di Hanggar GMF di Cengkareng, Banten, Senin (8/12).
Menurutnya untuk membangun pusat perawatan pesawat tidak bisa hanya dilakukan dalam waktu 5 sampai 10 tahun. Saat ini GMF Aeroasia sendiri sudah berumur sekitar 60 tahun. Sampai saat ini saja, masih ada beberapa pesawat milik Lion yang dirawat di hanggar milik GMF karena perusahaan milik Rusdi Kirana itu masih belum mampu membenahi pesawat dengan jenis tertentu.
Meski begitu Richard tetap berharap MRO milik Lion dapat segera bisa berkembang agar dapat memenuhi kebutuhan perawatan di tanah air. Berdasarkan data Kementerian Perhubungan, hanya 40% saja maskapai di tanah air yang melakukan perawatan pesawat di tanah air dan sisanya 60% lebih memilih membawanya hingga luar negeri. .
“Kalau Lion semakin bagus, yang keluar negeri itu akan semakin sedikit,” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News