kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.287.000   27.000   1,19%
  • USD/IDR 16.718   -17,00   -0,10%
  • IDX 8.337   18,53   0,22%
  • KOMPAS100 1.160   0,24   0,02%
  • LQ45 848   0,76   0,09%
  • ISSI 288   1,37   0,48%
  • IDX30 443   -2,30   -0,52%
  • IDXHIDIV20 511   -0,47   -0,09%
  • IDX80 130   0,11   0,09%
  • IDXV30 137   0,41   0,30%
  • IDXQ30 141   -0,81   -0,57%

Garuda Mataram bakal maintenance penjualan tahun ini


Kamis, 23 Mei 2019 / 20:44 WIB
Garuda Mataram bakal maintenance penjualan tahun ini


Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Garuda Mataram Motor (GMM) agen pemegang merek Audi dan Volkswagen optimistis penjualan tahun ini membaik. Kendati pasar mobil tahun ini masih stagnan, namun manajemen mengaku pasar mobil mewah masih baik.

Jonas Chendana, Chief Operating Office GMM menjelaskan saat ini penjualan mobil miliknya masih cukup baik. Per kuartalan, penjualan GMM tahun ini setara dengan tahun lalu yang artinya segmentasi pasar miliknya tak terganggu.

"Untuk VW kami targetkan penjualan sama seperti tahun lalu sekitar 500-an unit. Tahun ini dengan produk baru kita maintenance, kalau Audi seperti tahun lalu antara 70-100 unit," ujarnya di Jakarta, Kamis (23/5).

Sebagai catatan, tahun lalu GMM merealisasikan penjualan 500 unit untuk VW sedangkan untuk Audi berhasil terjual 70 unit. Yang jelas, tahun ini manajemen berharap nilai tukar tak akan bergejolak lagi sehingga serapan unitnya di pasar lebih baik.

"Kendala impor sih tidak ada, cuma bisnis kami itu volatisasi terhadap nilai tukar. Karena tahun lalu kan (nilai tukar) Euro naiknya sampai tinggi itu bingung jualannya kalau Euro naik," lanjutnya.

Dirinya menjelaskan dengan volume impor yang tidak terlalu besar sejauh ini volatilitas hanya berdampak pada harga penjualan. Asal tahu saja, GMM saat ini menyasar segmen kelas atas melalui brand Audi dan VW yang demand-nya masih kuat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×