Reporter: Dimas Andi | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Garuda Metalindo Tbk (BOLT) mencatatkan kinerja keuangan yang belum impresif di tiga bulan pertama 2021. Namun, emiten ini yakin masih bisa meningkatkan kinerjanya sampai akhir tahun nanti.
Sebagai pengingat, penjualan BOLT menyusut 7,60% (yoy) menjadi Rp 270,10 miliar pada kuartal I-2021. Beruntung, di periode yang sama BOLT masih bisa membukukan kenaikan laba bersih sebesar 44,20% (yoy) menjadi Rp 17,16 miliar.
Direktur Garuda Metalindo Anthony Wijaya mengatakan, penurunan penjualan di kuartal pertama lalu tak lepas dari masih adanya efek kelesuan di pasar otomotif. Terlebih lagi, insentif di sektor otomotif berupa penurunan PPnBM baru diberlakukan pada akhir kuartal satu.
Baca Juga: Garuda Metalindo (BOLT) sukses kerek laba bersih di kuartal I-2021
Terlepas dari itu, pihak BOLT masih optimistis mampu memenuhi target penjualan di tahun ini yang dipatok tumbuh 30%.
Di kuartal-kuartal berikutnya, manajemen BOLT berharap adanya pemulihan di sektor otomotif baik kendaraan roda dua maupun roda empat yang berdampak langsung bagi penjualan komponen dan suku cadang perusahaan tersebut.
Hal ini didukung oleh efek lebih lanjut dari insentif PPnBM sektor otomotif yang dipercaya akan mampu menopang industri turunannya seperti komponen dan suku cadang di dalam negeri.
Terlebih lagi, otomotif merupakan salah satu sektor yang berkaitan dengan kebutuhan dasar manusia dalam bermobilisasi sehingga dampaknya bagi perekonomian nasional tergolong besar.
“Kami juga terus berusaha mendapatkan penambahan barang-barang baru untuk pelanggan domestik maupun ekspor,” imbuh Anthony, Sabtu (29/5).
Selain itu, sentimen positif lainnya yang bisa mendongkrak kinerja BOLT di sisa tahun 2021 adalah membaiknya permintaan ekspor untuk produk komponen dan suku cadang.
Peningkatan permintaan yang cukup besar berasal dari Jerman yang mana pertumbuhan sektor otomotif di sana sudah sangat baik dan bahkan lebih tinggi dibandingkan sebelum masa pandemi Covid-19. “Di tahun ini kami menargetkan pertumbuhan penjualan ekspor lebih dari 60%,” tutur Anthony.
Maka dari itu, manajemen BOLT terus berusaha mengembangkan ekspor produknya ke negara-negara yang telah menjadi pelanggan eksisting. Pasalnya, pelanggan-pelanggan eksisting BOLT masih mencatatkan pertumbuhan bisnis yang baik di tengah masa pandemi.
Baca Juga: Penjualan turun, Garuda Metalindo (BOLT) sukses kerek laba bersih di kuartal I-2021
Sebaliknya, karena pandemi pula, BOLT masih sedikit mengalami hambatan untuk menambah pelanggan baru di pasar ekspor seiring adanya kesulitan berupa pembatasan perjalanan bisnis ke negara-negara lain.
Dalam catatan Kontan, selain Jerman, saat ini BOLT telah memasok produk ke Malaysia, Thailand, Filipina, India, Kanada, Amerika Serikat, dan Brazil.
Manajemen BOLT pun telah menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sekitar Rp 20 miliar pada tahun ini untuk penambahan fasilitas baru.
Fasilitas ini rencananya digunakan untuk produk khusus anyar yang produksinya tidak bisa dilakukan dengan memakai mesin-mesin yang telah ada sebelumnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News