kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Garuda Metalindo (BOLT) andalkan penjualan ekspor untuk dongkrak kinerja tahun ini


Minggu, 30 Mei 2021 / 17:34 WIB
Garuda Metalindo (BOLT) andalkan penjualan ekspor untuk dongkrak kinerja tahun ini
ILUSTRASI. Undangan mengamati produk suku cadang kendaraan produksi PT Garuda Metalindo Tbk di sela peluncuran logo baru perusahaan


Reporter: Dimas Andi | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Garuda Metalindo Tbk (BOLT) mencatatkan kinerja keuangan yang belum impresif di tiga bulan pertama 2021. Namun, emiten ini yakin masih bisa meningkatkan kinerjanya sampai akhir tahun nanti.

Sebagai pengingat, penjualan BOLT menyusut 7,60% (yoy) menjadi Rp 270,10 miliar pada kuartal I-2021. Beruntung, di periode yang sama BOLT masih bisa membukukan kenaikan laba bersih sebesar 44,20% (yoy) menjadi Rp 17,16 miliar.

Direktur Garuda Metalindo Anthony Wijaya mengatakan, penurunan penjualan di kuartal pertama lalu tak lepas dari masih adanya efek kelesuan di pasar otomotif. Terlebih lagi, insentif di sektor otomotif berupa penurunan PPnBM baru diberlakukan pada akhir kuartal satu.

Baca Juga: Garuda Metalindo (BOLT) sukses kerek laba bersih di kuartal I-2021

Terlepas dari itu, pihak BOLT masih optimistis mampu memenuhi target penjualan di tahun ini yang dipatok tumbuh 30%.

Di kuartal-kuartal berikutnya, manajemen BOLT berharap adanya pemulihan di sektor otomotif baik kendaraan roda dua maupun roda empat yang berdampak langsung bagi penjualan komponen dan suku cadang perusahaan tersebut.

Hal ini didukung oleh efek lebih lanjut dari insentif PPnBM sektor otomotif yang dipercaya akan mampu menopang industri turunannya seperti komponen dan suku cadang di dalam negeri.

Terlebih lagi, otomotif merupakan salah satu sektor yang berkaitan dengan kebutuhan dasar manusia dalam bermobilisasi sehingga dampaknya bagi perekonomian nasional tergolong besar.

“Kami juga terus berusaha mendapatkan penambahan barang-barang baru untuk pelanggan domestik maupun ekspor,” imbuh Anthony, Sabtu (29/5).

 



TERBARU

[X]
×