kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Garuda Metalindo (BOLT) sebut kebijakan LCS positif bagi dunia usaha


Selasa, 07 September 2021 / 20:27 WIB
Garuda Metalindo (BOLT) sebut kebijakan LCS positif bagi dunia usaha
ILUSTRASI. Direksi PT Garuda Metalindo Tbk (BOLT) saat paparan publik virtual yang diselenggarakan Bursa Efek Indonesia.


Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. PT Garuda Metalindo Tbk (BOLT) menyatakan jika kebijakan aturan local currency settlement (LCS) yang berlaku di negara mitra dagang utama Indonesia, China, Jepang, Malaysia dan Thailand, memiliki dampak positif.

Direktur Garuda Metalindo Anthony Wijaya mengatakan, pengaruh LCS bagi Garuda Metalindo sendiri tidaklah terlalu besar karena hanya terjadi di pasar Jepang.

"Kami ada impor material dari Jepang dan sebelumnya sedikit menggunakan mata uang yen dan masih lebih banyak dari dollar AS. Tetapi ini sangat positif sebab kami tidak perlu lagi double exchanged mata uang, jadi langsung saja dari rupiah ke yen," ujarnya kepada Kontan.co.id, Selasa (7/9).

Sebagai informasi, transaksi perdagangan ekspor-impor dan investasi Indonesia dengan empat mitra dagang utama kini tak lagi menggunakan mata uang dollar AS, melainkan menggunakan mata uang lokal masing-masing negara.

Baca Juga: Ini strategi Garuda Metalindo (BOLT) agar target kinerja naik 30% di 2021 tercapai

Ini bisa meningkatkan efisiensi dunia usaha sehingga tak perlu lagi menukar mata uang mereka dalam perdagangan dan investasi. Keempat negara mitra dagang utama Indonesia yang sudah sepakat menggunakan mata uang lokal (local currency settlement/LCS) dalam bertransaksi itu adalah China, Jepang, Malaysia, dan Thailand.

Adapun China menjadi negara terbaru yang mengumumkan kerja sama penggunaan mata uang lokal dengan Indonesia, yakni pada Senin (6/9) lalu.

Anthony melanjutkan, saat ini pasar ekspor potensial yang dimiliki BOLT terdiri dari AS, Amerika Selatan seperti Brazil, lalu Jerman, Thailand, Malaysia dan India.

Direktur Utama BOLT, Ervin Wijaya menambahkan, tahun ini pihaknya belum berencana menambah pasar ekspor dan hanya melanjutkan proyek-proyek yang sudah dilaksanakan selama ini.

"Saat ini kami optimalisasi pelanggan exisiting dari pasar ekspor ini. Kami memiliki rencana pengembangan produk namun masih mendalami prosesnya dengan hati-hati. Hambatan kami memang terletak pada pandemi yang menyebabkan sulit berkunjung, semua pembahasan dilakukan secara virtual saja," tuturnya.

Selanjutnya: Sejumlah perusahaan berorientasi ekspor komentari rencana implementasi kerja sama LCS

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×