Sumber: Antara | Editor: Hendra Gunawan
TANGERANG. PT Garuda Indonesia Tbk memproyeksikan penerbangan carter menurun karena kondisi perekonomian global yang masih melambat.
Hal itu diungkapkan Vice President Hajj & VVIP Garuda Indonesia Hady Syahrean usai penandatanganan kerja sama dengan Polri di Kantor Garuda Indonesia, Tangerang, Selasa (19/1). Ia memperkirakan penerbangan carter ke Tiongkok berkurang hingga delapan penerbangan.
"Tiongkok juga sedikit terganggu, jadi agak berkurang sekitar delapan 'flight'," katanya.
Ia menyebutkan tahun lalu, telah terkontrak 70 penerbangan pada periode "winter" atau bulan (Oktober-Maret), sementara periode "summer" (April-September) 72 penerbangan untuk 10 kota.
Sementara itu, lanjut dia, pada tahun ini, hingga Maret ini sudah terkontrak 55 penerbangan untuk 10 kota.
Hady mengatakan bahwa penerbangan tersebut juga dipicu tren wisatawan Tiongkok yang cenderung ingin bepergian saat musim dingin.
"Musim dingin rata-rata mereka ingin keluar, banyaknya ke Bali," katanya.
Jumlah penumpang carter dari Tiongkok pada tahun ini diperkirakan mencapai 45.000 orang dengan 19.000 orang pada bulan Januari hingga Maret mendatang.
Sementara itu, untuk penerbangan carter haji dan umrah pada tahun lalu sebanyak 61 penerbangan dengan pesawat Boeing 744.
"Untuk penerbangan carter hanya haji dan ke Tiongkok saja," katanya.
Ia berharap penerbangan carter pada tahun ini tidak memakai pesawat reguler, tetapi khusus carter.
"Boeing 744 tahun lalu masih dipakai untuk penerbangan reguler karena tidak ada yang 'idle' (diam)," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News