kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.782   14,00   0,09%
  • IDX 7.487   7,98   0,11%
  • KOMPAS100 1.158   3,64   0,32%
  • LQ45 919   5,52   0,60%
  • ISSI 226   -0,86   -0,38%
  • IDX30 474   3,44   0,73%
  • IDXHIDIV20 572   4,20   0,74%
  • IDX80 132   0,66   0,50%
  • IDXV30 140   1,11   0,79%
  • IDXQ30 158   0,84   0,54%

Garuda ubah skema pembelian pesawat ATR 72-600


Senin, 29 Juli 2013 / 10:51 WIB
Garuda ubah skema pembelian pesawat ATR 72-600
ILUSTRASI. Ilustrasi pakaian adat Bali dalam pertunjukkan tari. REUTERS/Nyimas Laula


Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Markus Sumartomjon

JAKARTA. Ucapan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan soal perubahan rencana PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) yang dikabarkan batal membeli  25 pesawat bermesin turboprop berjenis ATR 72-600 buatan Prancis langsung mendapat respon dari maskapai plat merah ini.

Pujobroto, Vice President Corporate Communication PT Garuda Indonesia Tbk menjelaskan, pihaknya tetap akan membeli pesawat ATR 72-600 tersebut. Hanya saja, pola pembelian pesawat tersebut mengalami perubahan. "Kami akan tetap membeli pesawat ini. Hanya saja, pola pembelian pesawat ini kami ubah menjadi skema operating lease," kata Pujobroto, Minggu (28/7).

Pujobroto menuturkan awalnya pembelian pesawat ini dilakukan dengan skema financial lease. Belakangan, Garuda menilai skema ini akan memberatkan perusahaan ini karena anggaran dana pembelian pesawat masuk dalam anggaran belanja modal 2013.

Pujobroto menambahkan, untuk pengadaan pesawat  ini hingga saat ini pihaknya masih terus mengevaluasi rencana tersebut. "Kami belum bisa pastikan berapa jumlah pesawat ATR 72-600 yang akan kami datangkan tahun ini," tutur Pujobroto. Yang jelas, Garuda menargetkan pesawat tersebut bisa datang di kuartal IV tahun ini.

Rencananya, ATR 72-600 bakal Garuda pakai untuk melayani penerbangan jarak pendek, ke pelosok daerah dan bandara dengan landasan pacu pendek. Selain itu, pesawat ini rencananya juga bisa melayani rutee penerbangan di daerah terpencil (remote area) yang merupakan rute bertipa high yield dan low density.

Garuda Indonesia sendiri rencananya bakal mendatangkan sebanyak 24 pesawat. Pesawat tersebut terdiri dari  empat unit Boeing 777-300 ER, tiga Airbus 330, 10 unit Boeing 737-800 NG, dan tujuh Bombardier CRJ 1.000 NextGen. Penambahan jumlah pesawat ini bertujuan untuk menopang ekspansi rute Garuda, baik rute domestik maupun internasional.

Hingga semester pertama 2013, sekitar 10 pesawat baru yang dipesan telah datang. Dengan tambahan 24 unit pesawat, tahun ini Garuda memiliki 129 unit pesawat. Di luar rencana tersebut, Garuda juga berncana mendatangkan 15 pesawat bermesin turboprop berjenis ATR 72-600 untuk Citilink Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×