Reporter: Dimas Andi | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk (GOOD) berusaha meningkatkan kinerjanya pada sisa 2023 seiring optimisme terhadap kondisi industri makanan di Indonesia.
GOOD memiliki modal berharga untuk mendongkrak kinerja bisnisnya. Sebab, berdasarkan data Nielsen pangsa pasar GOOD di kategori makanan ringan meningkat dari 3,1% pada 2021 menjadi 5,7% pada 2022. Penjualan makanan ringan di Indonesia selama 12 bulan terakhir juga dianggap terus mengalami tren peningkatan.
Selain itu, euforia pesta demokrasi 5 tahunan yang dinantikan banyak masyarakat akan menciptakan banyak peluang bisnis yang dapat GOOD manfaatkan demi meningkatkan penjualan perusahaan yang didominasi oleh makanan ringan dan biskuit.
Di sisi lain, GOOD juga memandang adanya perubahan perilaku kebiasaan berbelanja masyarakat yang mulai kembali membeli produk secara langsung di toko-toko pasca berakhirnya pandemi. Namun, pada saat yang sama masyarakat tidak sepenuhnya meninggalkan kebiasaan berbelanja online.
“Kami juga melihat ekspektasi konsumen yang mudah berubah,” ujar Paulus Tedjosutikno, Direktur Garudafood Putra Putri Jaya, Jumat (21/7).
Baca Juga: Laba Garuda Food (GOOD) Melesat 48% pada Kuartal I-2023
Manajemen GOOD pun fokus pada pengembangan pasar domestik yang didukung pula oleh pasar ekspor. GOOD turut memperkuat saluran distribusi serta keunggulan kompetitif, sehingga kinerja perusahaan ini dapat terus tumbuh hingga pengujung tahun 2023.
Guna menjaga momentum kinerja positif, GOOD menerapkan strategi seperti meluncurkan produk baru yang dibarengi dengan peningkatan produktivitas dan efisiensi di seluruh lini operasional perusahaan tersebut.
Sampai April 2023 lalu, GOOD sudah merilis beberapa item produk dengan varian ukuran baru di kategori snack, biskuit, dan makanan manis (confectionary).
Misalnya, di kategori biskuit GOOD telah meluncurkan varian rasa baru Gery Saluut Malkist Marie, lalu ada Garuda Puffy di kategori snack, serta Chocolatos Drink Creamy untuk kategori minuman siap saji.
Lebih lanjut, Manajemen GOOD menyediakan dana belanja modal atau capital expenditure (capex) sekitar Rp 400 miliar pada 2023 untuk keperluan penambahan kapasitas produksi melalui pembelian dan instalasi mesin, bangunan, dan fasilitas pendukung.
“Sampai kuartal pertama lalu capex kami sudah terealisasi sekitar 20%,” tandas Paulus, Senin (24/7).
Sebagaimana diketahui, penjualan bersih GOOD tumbuh 10,79% year on year (YoY) menjadi Rp 3,08 triliun pada kuartal I-2023. Pada periode yang sama, laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk GOOD naik 67,95% YoY menjadi Rp 156,48 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News