Reporter: Petrus Dabu | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. Meski belum penuh, gas dari ConocoPhillips ke pembangkit PT Perusahaan Listrik Negara sudah mulai mengalir hari ini, (6/12). Dari 65 juta kaki kubik per hari (mmscfd), baru 20 mmscfd gas yang sudah mengalir.
Kepala Divisi Minyak dan Gas PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) Suryadi Mardjoeki, bilang, gas 20 mmscfd tersebut mengalir ke PLTGU Muara Tawar di Bekasi, Jawa Barat. Demikian juga dengan sisanya sebanyak 45 mmscfd katanya juga akan dipasok untuk PLTGU tersebut.
Deputi Pengendalian Operasi BP Migas, Rudi Rubiandini, bilang, dari 20 mmscfd tersebut jumlahnya akan berubah menjadi 55 mmscfd - 65 mmscfd pada 9 Desember 2011 pukul 00.01.
Rudi mengatakan, sebetulnya BP Migas sudah menginstruksikan ConocoPhillips untuk mengalirkan gas dari lapangan Grissik ke PLN per 1 Desember 2011. "Namun menunggu Standby Letter Of Credit (SBLC) dari PLN ke PGN yang baru selesai kemarin (5/12)," terang Rudi.
Catatan saja, gas 65 mmscfd dari Grissik ini merupakan gas penukar (swap) dari lapangan Jambi Merang. PLN memiliki kontrak gas dengan operator Jambi Merang yaitu Joint Operation Body (JOB) Pertamina-Talisman sebanyak 65 mmscfd.
Namun, karena masih ada kendala infrastruktur gas tersebut pun dialihkan ke konsumen ConocoPhillips yaitu Chevron. PLN pun mendapatkan penggantinya dari blok yang dioperasikan ConocoPhillips yaitu lapangan Grissik.
PLN dijanjikan mendapatkan gas dari ConocoPhillips pada Oktober lalu, kemudian ditunda lagi ke November. Akibat keterlambatan ini, PLN mengaku mengalami kerugian sebesar US$ 1,3 juta per hari karena terpaksa harus menggunakan solar yang harganya jauh lebih mahal untuk menggerakkan pembangkitnya di Muara Tawar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News