Reporter: Fitri Nur Arifenie |
JAKARTA. Kesepakatan Gas Sales Agreement (GSA) antara produsen gas PT Pertamina dan PT Medco Energi International Tbk dengan PT Donggi Senoro LNG (DSLNG) yang telah diteken pada 22 Januari 2009 telah mengunci komitmen ekspor gas. Sebagian besar gas Donggi-Senoro yaitu sebesar 335 juta kaki kubik per hari (MMSCFD) tetap akan diperuntukkan bagi pasar ekspor.
Sementara pasokannya untuk pasar domestik, berdasarkan Head of Agreement (HoA), hanya 70 MMSCFD. “Pilihan ekspor adalah pilihan terbaik karena pendapatan negara juga meningkat dari harga ekspor,” kata General Manager JOB Pertamina-Medco E&P Hendra Jaya, Rabu (27/1).
Menurut Hendra, total cadangan Donggi-Senoro per Januari 2010 mencapai 405 MMSCFD selama 15 tahun. Hendra menghitung, dari jumlah cadangan gas sebesar itu, pasar domestik tidak akan mampu menyerap sebesar permintaan pasar ekspor.
Bulan ini, ditemukan tambahan cadangan sebesar 0,6 Triliun Cubic Feet (TCF) atau sekitar 50 MMSCFD di sumur Pandauke, Blok Senoro. Hendra mengharapkan bisa mendapatkan tambahan cadangan sekitar 600 TCF dari sumur baru itu sehingga bisa untuk menambah pasar domestik.
Sebanyak 15 perusahaan telah menyatakan berminat memanfaatkan gas Donggi-Senoro, diantaranya El Paso, Marathon, Kepco Mitsui, Shell, Nissho Iwai, Itochu, JFE, Pupuk Sriwijaya, Pupuk Kaltim, Ferrostall, Antam, PGN, Inco, dan PLN.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News