Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Tendi Mahadi
Selain program gasifikasi berupa konversi PLTD yang menggunakan HSD menjadi LNG, Pemerintah dan PLN juga memiliki program dedieselisasi untuk mengkonversi PLTD menjadi Energi Baru dan Terbarukan (EBT).
"Program gasifikasi dimaksud terpisah dari program dedieselisasi PLTD ke pembangkit EBT," ujar Executive Vice President Corporate Communication & CSR PLN Agung Murdifi.
Dalam catatan Kontan.co.id, rencananya ada sekitar 5.200 PLTD dengan total kapasitas sekitar 2 Gigawatt (GW) yang akan dikonversi dengan listrik berbasis EBT. Lokasi PLTD tersebut lebih banyak tersebar di wilayah Indonesia Timur.
Baca Juga: Ini penyebab proyek pipa Trans Kalimantan masih mandek
Menurut Direktur Jenderal EBT dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Dadan Kusdiana, program ini nantinya bakal membantu PLN dalam upaya menjaga tingkatan Biaya Pokok Penyediaan (BPP) dan menurunkan emisi Gas Rumah Kaca.
Konversi ini juga berpotensi menurunkan subsidi BBM yang selama ini harus dikeluarkan untuk bahan bakar PLTD. Terkait skema, Dadan menyebut bahwa konversi dapat dilakukan dengan skema penugasan oleh pemerintah kepada PLN.
"Pemerintah juga inginkan agar BPP setempat saja yang dipakai jadi tidak perlu ada pengiriman (bahan bakar) padahal ada energi lokal setempat (bisa digunakan) umumnya EBT," kata Dadan.
Selanjutnya: Soal BNBR lanjutkan proyek pipa Cirebon-Semarang, BPH Migas: Belum final
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News