kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.946.000   -2.000   -0,10%
  • USD/IDR 16.407   -125,00   -0,76%
  • IDX 7.513   -24,87   -0,33%
  • KOMPAS100 1.057   -2,44   -0,23%
  • LQ45 792   -4,39   -0,55%
  • ISSI 255   -0,97   -0,38%
  • IDX30 413   0,98   0,24%
  • IDXHIDIV20 469   1,26   0,27%
  • IDX80 119   -0,45   -0,38%
  • IDXV30 122   0,28   0,23%
  • IDXQ30 131   0,47   0,36%

GE bidik kebutuhan proyek kelistrikan


Jumat, 13 Mei 2016 / 11:43 WIB
GE bidik kebutuhan proyek kelistrikan


Reporter: Emir Yanwardhana | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. General Electric (GE) bertekad menambah portofolio dari proyek infrastruktur di Indonesia.  Utamanya dari megaproyek pembangkit listrik 35.000 megawatt (MW) yang digelar dalam kurun waktu 2015-2019. Saat ini GE tengah mengikuti beberapa tender pengadaan.

Chief Executive Officer (CEO) General Electric (GE) Handry Satriago menyatakan,  saat ini GE memiliki semua teknologi pembangkit setrum. Karena itu kini perusahaan ini mengklaim mengikuti semua jenis tender yang tengah dilelang oleh kontraktor setrum.

Tahun lalu, GE mengakuisisi Alstom sehingga melengkapi fasilitas produksi mulai dari turbin, boiler, hingga teknologi energi terbarukan (renewable energy). "Kami berani menyatakan bahwa 30% dari pembangkit yang sudah terealisasi menggunakan teknologi GE. Itu adalah gabungan dari teknologi GE dan Alstom," kata dia, Kamis (12/5).

GE Country Leader Gas Power System, George Arie W Djohan menambahkan, salah satu tender yang tengah diikuti GE adalah pengadaan teknologi pembangkit listrik Gorontalo berkapasitas 100 MW yang digelar PLN. "Dalam tender proyek ini GE akan menggandeng PT PP yang akan membangun konstruksi pondasi," ungkapnya.

Sementara dari beberapa tender yang telah mereka ikuti, baik pembangkit milik swasta atau independent power producer (IPP) maupun pembangkit PLN lewat engineering procurement construction (EPC). George menyatakan, tender EPC PLN yang diikuti GE adalah untuk pembangkit listrik di Lombok Tiker, dan Muara Tawar. "Sedangkan di IPP kami juga ikut Jawa I, Jawa-Bali III, dan Pontianak. Semua masih dalam proses pengadaan," katanya.

Agar bisa memenangkan persaingan, GE tidak hanya menawarkan salah satu produk, tapi sekaligus dengan sumber energinya. "Seperti untuk PLTG, PLN juga mewajibkan agar ada sumber gasnya, atau kepastian kontrak gas-nya," ujarnya.

GE juga melakukan inovasi dengan mengintegrasikan mesin infrastruktur dengan perangkat lunak untuk mengumpulkan data. GE menamakan Predix untuk produk tersebut. "Guna memaksimalkan kinerja pembangkit jadi data-data itu akan terkumpul dalam jaringan yang bisa dipantau dari luar areal pembangkit," terang Alvin Ng, APAC Cyber Security Leader GE.

Melalui platform itu, GE mengklaim bahwa pemilik pembangkit bisa menganalisis kinerja mesin, mendeteksi kelemahan, dan kerusakan mesin hingga memaksimalkan kinerja. Sistem ini diklaim bisa menghemat biaya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×