kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.491.000   3.000   0,20%
  • USD/IDR 15.520   70,00   0,45%
  • IDX 7.649   21,99   0,29%
  • KOMPAS100 1.191   3,68   0,31%
  • LQ45 949   0,60   0,06%
  • ISSI 231   1,38   0,60%
  • IDX30 486   0,61   0,12%
  • IDXHIDIV20 584   0,36   0,06%
  • IDX80 136   0,39   0,29%
  • IDXV30 142   0,69   0,49%
  • IDXQ30 162   0,37   0,23%

Geber Eksplorasi Mineral, Kementerian ESDM Kerja Sama Trilateral


Rabu, 16 Oktober 2024 / 07:30 WIB
Geber Eksplorasi Mineral, Kementerian ESDM Kerja Sama Trilateral
ILUSTRASI. Gedung Kementerian ESDM. Kementerian ESDM memulai kerja sama dengan Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Universitas Kyoto, Jepang.


Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pusat Sumber Daya Mineral Batubara dan Panas Bumi (PSDMBP) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memulai kerja sama dengan Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Universitas Kyoto, Jepang.

Kerja sama ini untuk meningkatkan kedaulatan sumber daya alam bertujuan meningkatkan pemanfaatan potensi mineral yang ada di Indonesia secara strategis, kolaborasi ini berkonsentrasi pada pengembangan teknologi eksplorasi mineral yang lebih canggih.

Kepala PSDMBP Agung Pribadi menyampaikan kerja sama trilateral ini diharapkan dapat menghasilkan inovasi-inovasi baru dalam bidang eksplorasi mineral, sehingga Indonesia dapat lebih mandiri dalam mengelola sumber daya alamnya.

Baca Juga: Produksi Batubara Nasional Per Oktober Baru Capai 624 Juta Ton, Ini kata Bahlil

"Kita akan berusaha sebaik mungkin menyukseskan penyelidikan ini, antara lain dengan menyediakan sampel-sampel batuan yang diperlukan, seperti yang telah diambil dari beberapa lokasi di Indonesia, yaitu dari daerah Banten, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, dan Sulawesi Utara," ujarnya dalam keterangan resmi, Selasa (15/10).

Kerja sama ini mencakup bidang eksplorasi sumber daya, terutama mineral, yang memiliki potensi strategis di Indonesia. Di sisi lain, ITB telah lama bekerja sama dengan Universitas Kyoto untuk mengembangkan teknologi eksplorasi energi panas bumi di Indonesia.

Di bawah skema SATREPS (Science and Technology Research Partnership for Sustainable Development), yang didanai oleh Japan International Cooperation Agency (JICA) dan Japan Science and Technology Agency (JST), proyek BAGUS (Beneficial and Advance Geothermal Use System) telah melibatkan kedua universitas ini sejak April 2015.

Salah satu hasil yang paling menonjol dari kerja sama ini adalah publikasi ilmiah yang berisi temuan-temuan terbaru dalam bidang eksplorasi mineral. Publikasi ilmiah ini diharapkan dapat menjadi rujukan penting bagi komunitas ilmiah dan industri pertambangan baik di dalam maupun luar negeri.

Baca Juga: Program Hilirisasi Jokowi Bakal Berlanjut Pemerintahan Prabowo Subianto

"Hasil yang diharapkan adalah pengembangan teknik dan analisis komposisi mineral yang lebih baik, serta peningkatan kemampuan dalam karakterisasi dan teknik ekstraksi yang lebih efisien. Semua ini akan membantu secara lebih luas dalam mengoptimalkan sumber daya mineral di Indonesia," terang Agung.

Agung menambahkan, kerja sama ini juga diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi PSDMBP, antara lain dengan meningkatkan kompetensi para pegawai PSDMBP yang ikut terlibat dalam penyelidikan tersebut.

"Jadi hasilnya, bukan sekadar publikasi ilmiah yang dapat menjadi referensi penting bagi komunitas akademis dan industri dalam upaya optimalisasi sumber daya alam yang ada di Indonesia," tutupnya. 

Selanjutnya: PPN 12% Bakal Diterapkan Tahun 2025, Begini Kinerja PPN Indonesia Saat Ini

Menarik Dibaca: IHSG Reli, Simak Proyeksi Indeks dan Rekomendasi Saham Hari Ini (16/10)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Penerapan Etika Dalam Penagihan Kredit Macet Eksekusi Jaminan Fidusia Pasca Putusan MK

[X]
×