Reporter: Amalia Fitri | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) mencapai kuorum menyetujui usulan pemecahan nilai nominal saham (stock split) dengan rasio 1:5, pada gelaran Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) di Hotel JS Luwansa, Jakarta, Rabu (30/10)
Aksi korporasi ini, akan merubah nilai nominal saham TBIG, dari Rp100 per saham menjadi Rp 20 per saham. Direktur Keuangan TBIG, Helmy Yusman Santoso menjelaskan langkah ini diambil untuk meningkatkan likuiditas perdagangan saham Perseroan.
"Kami berharap eksekusi dapat dilakukan pada November mendatang. Hal ini dilakukan untuk peningkatan jumlah saham, sehingga dapat membuat saham kami lebih mudah diakses oleh berbagai lapisan investor, yang mana akan meningkatkan distribusi kepemilikan saham Perseroan," ujarnya di Jakarta, Rabu (30/10).
Baca Juga: Tower Bersama Infrastructure (TBIG) menyiapkan Rp 628 miliar untuk membayar obligasi
Dalam kesempatan yang sama, kuorum juga menyetujui penerbitan surat utang berdenominasi mata uang asing (global bond) senilai US$ 650 juta.
Helmy melanjutkan, penerbitan obligasi tersebut dilakukan untuk mendanai ekspansi usaha. Sementara itu, waktu jatuh tempo pembayaran utang pokok, diambil oleh TBIG, paling lama 10 tahun, sejak penerbitan obligasi.
"Jatuh tempo pembayaran bunga setiap 6 bulan. Bunga notes ini ditetapkan maksimal 6% per tahun dengan bunga tetap, sebagaimana tercantum dalam Peraturan OJK," pungkasnya.
Baca Juga: Prospek Bisnis Menara Telekomunikasi Semakin Berisi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News