Reporter: Dimas Andi | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Gema Grahasarana Tbk (GEMA), emiten furnitur dan kontraktor interior, yakin mampu mencetak kinerja yang lebih baik di tahun 2022.
Sekretaris Perusahaan GEMA Ferlina Sutandi mengatakan, pada tahun ini GEMA berusaha meraih pendapatan yang lebih tinggi dibandingkan capaian di tahun sebelumnya. Hal ini didukung oleh prospek bisnis furnitur yang kondisnya sudah mulai pulih.
Tanda-tanda perbaikan bisnis GEMA tampak dari permintaan terhadap bisnis kontraktor interior sejak kuartal IV-2021 lalu. GEMA mulai menggarap beberapa proyek kontraktor interior perkantoran untuk beberapa BUMN, seperti Bakti Kominfo, Indonesia Investment Authority (INA), Indonesia Financial Group (IFG), Jamsostek, BRI, hingga Bank Mandiri.
Pihak GEMA meyakini permintaan terhadap proyek kontraktor interior akan terus berlanjut di tahun 2022 baik dari BUMN ataupun perusahaan swasta nasional dan multinasional.
Baca Juga: Gema Graha Sarana (GEMA) siapkan capex Rp 58,4 miliar di 2021, ini realisasinya
Maka itu, manajemen GEMA akan fokus untuk meningkatkan kualitas produk dan kecepatan layanan kepada pelanggan. “Kami juga membangun efisiensi serta meningkatkan produktivitas dan digitalisasi di dalam pelaksanaan atau proses bisnis perusahaan,” ujar dia, Sabtu (8/1).
Di samping itu, walau kontribusi ekspor baru sekitar 3%--4% dari total pendapatan, GEMA tetap berupaya memacu penjualan ekspor pada tahun ini. Ferlina menyebut, lantaran ketidakpastian pandemi, di tahun 2021 suplai furnitur untuk pasar global belum mampu memenuhi permintaan yang ada.
Hal tersebut justru akan membuat permintaan furnitur dari pasar global kembali meningkat pada tahun 2022. GEMA pun mengekspor furnitur seperti bahan rotan dan kayu ke sejumlah negara seperti Jepang, Italia, Jerman, Australia, dan Amerika.
Sementara itu, manajemen GEMA masih melakukan tahap finalisasi untuk alokasi belanja modal atau capital expenditure (capex) pada tahun ini. “Kami lebih mengutamakan capex untuk penambahan kapasitas yang akan mendukung pasar ekspor,” imbuh Ferlina.
Sebagai informasi, per kuartal III-2021, pendapatan neto GEMA tumbuh 18,03% (yoy) menjadi Rp 783,51 miliar. Di periode yang sama, laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk GEMA naik 121,81% (yoy) menjadi Rp 7,83 miliar.
Baca Juga: Tahan banting hadapi pandemi, industri furnitur mampu tumbuh 8% di semester I-2021
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News