Reporter: Muhammad Julian | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Mitra International Resources Tbk (MIRA) mencatatkan perbaikan kinerja bottom line di sepanjang tahun 2021, meski masih mencatatkan rugi.
Mengutip laporan keuangan tahunan perusahaan, emiten jasa angkutan itu membukukan rugi tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk alias rugi bersih sebesar Rp 13,10 miliar di tahun 2021, turun 27,36% dari rugi bersih tahun 2020 yang mencapai Rp 18,03 miliar.
Perbaikan bottom line tersebut didapat saat MIRA membukukan penurunan mini pada sisi topline. Tercatat, pendapatan bersih MIRA turun 1,55% secara tahunan atau year-on-year (yoy) dari semula Rp 86,95 miliar di tahun 2020 menjadi Rp 85,60 miliar pada tahun 2021.
Sekretaris Perusahaan MIRA, Arda Billy menjelaskan, kegiatan usaha MIRA memang masih terdampak pandemi dan belum pulih. Oleh karenanya, MIRA berfokus pada upaya untuk menekan biaya dan melakukan efisiensi pada semua lini di tahun 2021 lalu.
Baca Juga: Tahun ini, Mitra International Resources (MIRA) kejar pertumbuhan pendapatan 10%
“Transporter semen seperti bisnis MIRA umumnya masih terdampak. Kami hanya mampu menekan biaya/melakukan efisien di semua lini sehingga rugi usaha secara konsolidasi menurun 20%,” ujar Arda kepada Kontan.co.id (9/2).
Seturut upaya efisiensi yang dilakukan, laporan keuangan perusahaan memang menunjukkan MIRA memang mampu menekan biaya pada sejumlah pos beban. Beban pokok pendapatan perusahaan misalnya, tercatat mengalami penurunan 1,84% secara yoy menjadi Rp 85,84 miliar di tahun 2021. Sebelumnya, beban pokok pendapatan MIRA mencapai Rp 87,45 miliar di tahun 2020.