kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45906,29   2,96   0.33%
  • EMAS1.310.000 -0,23%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Genjot data, FREN fokus menukar 4G


Jumat, 08 April 2016 / 11:09 WIB
Genjot data, FREN fokus menukar 4G


Reporter: Elisabet Lisa Listiani Putri | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Persaingan bisnis operator telekomunikasi di Indonesia semakin ketat. Saat operator besar saat ini jor-joran menawarkan paket data berbasis layanan generasi keempat atawa 4G, PT Smartfren Telecom Tbk tak mau ketinggalan.

Terbukti lini bisnis penjualan data inilah yang masih tumbuh saat segmen bisnis lain sedang lesu. (Lihat tabel) Karena itulah wajar jika tahun ini manajemen PT Smart Telecom tetap fokus mengembangkan bisnis ini.

Head of Smartphone PT Smartfren Telecom Tbk Sukaca Purwokardjono kepada KONTAN (7/4) menjelaskan, saat ini animo masyarakat untuk mengganti ponsel 3G mereka menjadi 4G cukup besar. Karena itulah, "Momentum ini menjadi kesempatan bagi kami," katanya. 

Pada sejak kuartal I-2016 perusahaan ini telah menawarkan pelbagai program promosi agar pelanggan Smartfren mau mengganti telepon seluler mereka dengan gadget generasi baru berbasis 4G. 

Perusahaan dengan kode saham FREN di Bursa Efek Indonesia ini menargetkan, semester I-2016, sebanyak 70% pelanggan CDMA mau bermigrasi ke 4G. Barulah, target migrasi 30% pelanggan sisanya tuntas pada semester II-2016 mendatang.

Sekadar tahu, Smartfren menjual paket gadget baik ponsel berbasis 4G maupun modem wifi, berbasis 4G. Penjualan gadget yang di bundel dengan paket data ini sekaligus menjadi penerimaan tambahan bagi FREN.

Nah, agar penjualan produk ini bisa mendapatkan untung lebih gede, perusahaan ini sengaja menggandeng perusahaan prinsipal pemilik merek ponsel, untuk merakit produk mereka di Indonesia. 

Misalnya Hisense, Haier Electrical. Selain itu untuk menggarap pasar menengah atas perusahaan ini juga menggandeng prinsipal seperti Samsung dan Lenovo maupun LG.

Sukaca mengklaim sepanjang tahun 2015 lalu mereka bisa telah menjual lebih dari dua juta ponsel. Nah agar penjualan tahun ini bisa mekar lebih besar, Smartfren berencana meluncurkan paling tidak enam jenis ponsel baru dari berbagai merek.

Untuk memenuhi permintaan produk ini, Sukaca menyebut telah bekerjasama dengan Haier untuk merakit ponsel di pabrik mereka yang ada di Cikarang Jawa Barat. 

Sementara dengan Hisense perusahaan ini merakit ponsel di pabrik milik PT Sat Nusa yang berlokasi di Pulau Batam, Kepulauan Riau. Ia menyebut upaya untuk memesan produk dari pabrik perakitan di dalam negeri ini agar bisa memenuhi aturan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) yang disayaratkan oleh pemerintah.

Namun demikian Sukaca tidak bisa memberikan perincian mengenai target penjualan ponsel yang dibundel dengan paket data ini. Yang jelas, mereka berharap penjualan bisa lebih baik dari tahun lalu yang mencapai Rp 2,46 triliun, sehingga rapor tidak lagi merah seperti tahun lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×