kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Genjot kualitas, ini strategi Samudera Indonesia (SMDR) di sisa tahun 2020


Jumat, 16 Oktober 2020 / 20:34 WIB
Genjot kualitas, ini strategi Samudera Indonesia (SMDR) di sisa tahun 2020


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Walaupun kondisi perekonomian nasional dan global menurun di tengah pandemi virus corona (Covid-19) tidak memadamkan semangat PT Samudera Indonesia Tbk (SMDR) untuk memacu kinerja. Bahkan, di tengah situasi saat ini pun perusahaan masih mendapatkan permintaan untuk menyediakan pelaut Indonesia baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri.

Meski begitu, Dirut SMDR Bani Mulia mengatakan, para pelaku di industri pelayaran ini harus selektif dan fokus pada industri yang masih sehat di tengah kondisi sulit saat ini.

Lebih lanjut, Bani bilang, sejauh ini sudah ada 2 kapal Samudera Indonesia yang sudah diluncurkan. Salah satunya sudah berada di Indonesia dan yang lainnya sudah selesai melakukan sea trial dan akan ada satu kapal lagi yang akan diluncurkan di kuartal IV 2020.

Baca Juga: Begini strategi Samudera Indonesia (SMDR) menjaga kelangsungan bisnis

SMDR pun juga selalu memprioritaskan awak kapal yang bekerja di kapalnya adalah orang Indonesia. 

"Di Samudera Indonesia, meski di masa pandemi ini kami juga masih bisa menambah kapal, ada kapal yang sebagian dikurangi operasionalnya, tapi ada juga yang ditambah, bahkan ada kapal baru yang dibangun dan diproduksi dan membutuhkan pelaut baru," ujar Bani kepada Kontan.co.id, Jumat (16/10).

Bani mengungkapkan, sampai dengan kuartal III kinerja perusahaan pun masih cukup baik dan positif. Ia juga mengaku tingkat utilisasi kapalnya masih aman yaitu di angka 90% ke atas atau fully utilized.

SMDR juga selektif dalam memilih kontrak yang akan dijajaki. Perseroan masih memprioritaskan kontrak yang premium customer dengan reliability pembayaran yang baik, karena pihaknya mengkhawatirkan risiko pembayaran dari customer yang mungkin terdampak pandemi.

"Kami targetkan pelanggan dan pekerjaan premium yang tidak akan revisi nilai kontrak, karena kami tidak mau kerjakan project yang punya risiko rugi," katanya.




TERBARU

[X]
×