Reporter: Hendra Gunawan | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Penyedia layanan Teknologi Informasi (TI), TelkomSigma menargetkan pendapatan antara Rp 2,5 triliun hingga Rp 3 triliun di tahun ini. Untuk merealisasikannya, anak usaha Telkom tersebut menggeber sejumlah layanannya.
Seperti layanan STAR DC atau Smart Solution with Trusted, Affordable and Reliable (Star Data Center). Layanan yang diberikan STAR DC adalah data center TIER II plus dengan mengutilisasi atau retrofit aset milik Telkom yang ada yakni Sentral Telepon Otomatis (STO).
“Saat ini STO di Jakarta, Bandung, Surabaya, Makassar dan Medan sudah diretrofit untuk mendukung STAR DC. Penggunanya sudah sekitar 20 ribu meter persegi. Kita targetnya punya 18 STAR DC,” kata CEO TelkomSigma Judi Achmadi di Jakarta, Rabu (8/4).
Dipaparkannya, STAR-DC juga dijadikan pijakan awal bagi TelkomSigma untuk mengedukasi segmen enterprise yang ingin mencicipi cloud computing. “Biasanya kalau sudah merasakan penghematan karena menggunakan layanan TelkomSigma, dan ada kebutuhan lebih besar, baru kami tawarkan Data Center Tier III atau III plus. Selain itu kami juga tawarkan layanan STAR Cloud,” ujarnya.
STAR-CLOUD adalah produk brand untuk layanan data center terkomprehensif dengan berbasis Cloud, seperti web-hosting, mail-hosting, penyewaan data center atau co-location untuk back-up system. Layanan ini sangat cocok bagi UKM yang mulai memikirkan pentingnya data base serta jumlah cabang yang mulai tumbuh.
Perkuat infrastruktur
Judi mengungkapkan, selain menggenjot pendapatan, TelkomSigma juga terus memperkuat infrastruktur data center dari kapasitas sekitar 60 - 65 ribu meter persegi menjadi 100 ribu meter persegi di tahun ini.
“Kami akan membangun Disaster Recovery Center (DRC) Park di Balikpapan dengan luas 40 ribu meter persegi dan data center di Bekasi dengan luas 30 ribu meter persegi. Kita juga akan bangun data center di Bali dan dukung bisnis Telkomsel di Timor Leste,” ungkapnya.
Di bisnis Data Center TelkomSigma memiliki keunggulan dengan layanan Always on. Dalam operasinya Always on didukung 3 data center TelkomSigma yakni di Serpong, Sentul dan Surabaya.
TelkomSigma juga bergabung dalam program mitra bisnis untuk penyedia layanan Cloud & high availability Data Center Services dengan EMC Indonesia.
Kolaborasi dari dua perusahaan ini dalam membangun solusi berbasis teknologi yang meningkatkan kemampuan data center untuk active-active di mana perusahaan tidak perlu khawatir akan kehilangan data apabila terjadi kondisi disaster atau system down, karena seluruh data center utama milik Telkomsigma akan ter-back up secara real-time online dan didukung oleh high availability system.
Guna mewujudkan kapasitas data center 100 ribu meter persegi, TelkomSigma menginvestasikan dana multi years dengan nilai Rp 1 triliun. Hingga 2014 kemarin, dana itu sudah terserap sekitar Rp 600 miliar.
Sedangkan untuk belanja modal 2015, TelkomSigma mengalokasikan anggaran Rp 625 miliar hingga Rp 750 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News