Reporter: Leni Wandira | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah kondisi pasar otomotif yang masih menantang, PT JBA Indonesia anak usaha PT Autopedia Sukses Lestari Tbk (ASLC) Indonesia justru mencatat pertumbuhan yang menjanjikan.
Hingga Agustus 2025, jumlah unit kendaraan yang terjual melalui balai lelang ini telah menembus hampir 45 ribu unit, mendekati target tahunan sebesar 55 ribu unit. Dengan sisa waktu hingga akhir tahun dan tren pasar yang mulai membaik, JBA optimistis bakal melampaui target yang telah ditetapkan.
Deny Gunawan, Chief Operating Officer (COO) JBA Indonesia, menjelaskan bahwa pertumbuhan ini justru terjadi di saat pasar mobil baru dan bekas tengah lesu.
Baca Juga: Autopedia Sukses (ASLC) Catat Laba Bersih Turun Tapi Pendapatan Tumbuh, Ini Sebabnya
"Sebenarnya karena mobil baru lagi lesu dan makin mahal, banyak konsumen yang beralih ke mobil second yang lebih terjangkau. Ini jadi faktor utama kenapa penjualan kita tetap konsisten bahkan tumbuh," ungkap Deny saat ditemui Kontan di Kantornya, Rabu (15/10).
Ia mencatat, sepanjang 2025 ini, penjualan unit mobil lelang JBA stabil di angka sekitar 5.000 unit per bulan. Sementara untuk kendaraan roda dua, angkanya bahkan lebih tinggi, yakni sekitar 5.500–6.000 unit per bulan.
"Itu sebabnya kami tetap melihat pasar ini sangat positif dan pertumbuhannya masih bisa digenjot," tambahnya.
Sebagai bagian dari strategi memperkuat jaringan dan menjangkau lebih banyak pasar, JBA juga terus melakukan ekspansi hingga akhir tahun. Tahun ini, perusahaan telah menambah titik layanan di beberapa wilayah, seperti Braw, Palangkaraya, dan Kupang.
"Total hub kami kini mencapai 24 lokasi. Kupang masih dalam tahap persiapan, tapi lahannya sudah kami sewa. Kami sedang melakukan standarisasi fasilitas pool karena kami punya standar khusus, tidak bisa asal buka,” jelas Deny.
Menariknya, strategi ekspansi JBA tidak dilakukan sembarangan. Deny menyebut bahwa pertimbangan utama terletak pada keberadaan bisnis leasing dan rental di daerah tersebut.
"Kalau bisnis leasing dan rental di satu kota tumbuh, kita pasti masuk. Tidak perlu buang uang buat riset macam-macam,” ujarnya.
Baca Juga: Autopedia Sukses (ASLC) Alokasikan Capex Rp 15 Miliar pada 2025, Ini Peruntukannya
Melihat ke depan, JBA yakin pasar mobil bekas di 2026 akan menunjukkan perbaikan signifikan. Deny menilai, penurunan harga mobil baru di tahun ini bisa menjadi pemicu pergerakan roda ekonomi di sektor otomotif secara keseluruhan.
Dengan kombinasi strategi yang adaptif, pemanfaatan peluang pasar, dan ekspansi jaringan yang terukur, JBA Indonesia tampaknya tak hanya siap menutup 2025 dengan pencapaian positif, tetapi juga menyongsong 2026 dengan optimisme yang solid.
“Saya cukup optimis, tahun depan penjualan mobil, baik baru maupun bekas akan membaik. Karena kalau harga mobil baru turun, biasanya akan ada efek domino ke pasar mobil bekas. Itu momentum yang kami siapkan dari sekarang,” pungkasnya.
Selanjutnya: Usulan Pembebasan PPh dengan Upah Maksimal Rp 10 Juta Ditolak Purbaya, Ini Alasannya
Menarik Dibaca: Promo Guardian 16-29 Oktober 2025, Tambah Uang Rp 1.000 Dapat 2 Listerine-Colgate
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News