kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Genjot penjualan, produsen semen inovasi produk


Kamis, 26 Oktober 2017 / 17:34 WIB
Genjot penjualan, produsen semen inovasi produk


Reporter: Agung Hidayat | Editor: Rizki Caturini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ketika pasar semen yang kelebihan pasokan para produsen semen dituntut kreatif mencari celah untuk dapat memasarkan produknya. Salah satunya dengan memproduksi produk-produk semen yang inovatif namun memiliki profit yang baik.

PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) misalnya, telah mengembangkan dan meluncurkan produk semen slag. Dengan menggunakan merek “Maxstrength”, SMGR menyasar proyek-proyek besar.

“Kami tidak jual ritel, karena semen tersebut untuk pengerjaan proyek besar agar cepat selesai,” terang Agung Wiharto, Sekretaris Perusahaan SMGR kepada Kontan.co.id, Kamis (26/10). Semen slag tersebut diklaim tahan korosi dan ramah lingkungan.

Selain SMGR, produsen semen seperti PT Indocement Tunggal Prakasa Tbk (INTP) juga turut menempuh produk yang sama dengan nama “Tiga Roda (TR) Superslag”. Menurut Antonius Marcos, Sekretaris Perusahaan INTP, semen slag mampu menghemat 50%-60% biaya bahan bakar produksi.

Adapun SMGR tercatat memiliki kemampuan produksi semen slag tersebut sebanyak 1 juta-2 juta ton per tahun. Sementara INTP berkisar di 400.000-500.000 ton per tahun. Bagi Agung, inovasi merupakan hal yang penting di tengah kompetisi pasar semen yang mulai banyak kedatangan pemain baru.

Sementara produsen seperti PT Holcim Semen Indonesia Tbk (SMCB) terbilang cukup getol membuar beragam produk. Baru-baru ini perseroan ini meluncurkan produk semen jenis “Micro filler Particle”.

“Ini merupakan pengembangan dari produk sebelumnya, semen ini bisa mengisi rongga bangunan dengan baik dan halus,” ujar Dharmayanti Suhita, Direktur Pemasaran SMCB. Selain itu SMCB juga memperbarui desain kemasan semennya dengan tujuan diferensiasi produk.

Sebelumnya SMCB juga memperkenalkan produk khusus untuk proyek infrastruktur bernama “Solid Road”. Produk ini diklaim dapat mengatasi stabilisasi tanah sebagai fondasi jalan.

Kabarnya SMCB masih bakal meluncurkan satu produk baru hingga akhir tahun ini. Sebagai produsen yang menyasar segmen menengah, SMCB menyadari bahwa inovasi produk baru adalah keniscayaan untuk tetap bertahan di sengitnya persaingan bisnis semen nasional.

Sampai dengan kuartal III-2017, berdasarkan data Asosiasi Semen Indonesia (ASI), konsumsi semen nasional mengalami kenaikan 6,6% menjadi 47,43 juta ton. Para produsen semen optimistis tahun ini volume penjualan di domestik bakal tercatat tumbuh positif, bahkan melebihi proyeksi awal yakni 5%.
Penyebabnya ialah proyek infrastruktur pemerintah yang mengalami percepatan di akhir tahun. Hal tersebut juga memancing konsumsi di pasar ritel.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×