kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.754.000   -4.000   -0,23%
  • USD/IDR 16.870   -305,00   -1,84%
  • IDX 5.996   -514,48   -7,90%
  • KOMPAS100 847   -82,06   -8,83%
  • LQ45 668   -66,74   -9,09%
  • ISSI 186   -15,12   -7,51%
  • IDX30 353   -34,16   -8,83%
  • IDXHIDIV20 427   -41,35   -8,83%
  • IDX80 96   -9,67   -9,17%
  • IDXV30 102   -9,19   -8,28%
  • IDXQ30 116   -10,74   -8,46%

Genjot produksi kopi, AEKI gandeng Vietnam


Selasa, 02 April 2013 / 11:58 WIB
Genjot produksi kopi, AEKI gandeng Vietnam
ILUSTRASI. Pergerakan bursa Asia di pagi ini (2/11) bervariasi


Reporter: Oginawa R Prayogo | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Asosiasi Eksportir dan Industri Kopi Indonesia (AEKI) menargetkan produktivitas kopi Indonesia bisa mencapai panen 1 ton (1.000 kilogram) per hektare (ha) per tahun.

Saat ini, produktivitas kopi di Indonesia baru mencapai 740 kilogram (kg) per hektare (ha) per tahun. "Ini target kami dalam 3 tahun ke depan produktivitas kopi Indonesia dapat 1 ton per hektare per tahun," kata Ketua Umum Badan Pengurus Pusat (BPP) AEKI, Irfan Anwar di kantornya, Selasa (2/4).

Untuk meningkatkan produktivitas produksi kopi itu tak mudah. Namun Irfan mengaku akan melakukan kerja sama dengan pengusaha kopi di Vietnam yang sukses dalam meningkatkan produksi kopi di negara tersebut

"Dua minggu lalu saya dari Vietnam untuk melakukan studi banding. Kami akan lakukan riset, pengembangan, dan ekstensifikasi di Indonesia," jelas Irfan. Dia bilang, lokasi riset dan pengembangan akan dilakukan di Lampung, Jawa Tengah, dan Toraja.

Irfan berharap, produktivitas kopi Indonesia bisa naik agar Indonesia berkesempatan menghadapi pasar bebas ASEAN di tahun 2015. Jika produksi kopi Indonesia naik, maka peringkat Indonesia bisa naik mengalahkan dua produsen kopi utama, yakni Vietnam dan Brazil.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×