Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Tendi Mahadi
Pek Swan menyebut, pengalaman perseroan yang telah beroperasi di manca negara akan memberikan kesempatan dan potensi pasar yang lebih luas selain Indonesia. Permintaan dan pasokan kapal offshore atau lepas pantai telah berimbang. “Mengingat pesanan pembangunan kapal akan tetap lesu beberapa tahun ke depan, harga sewa diperkirakan akan mulai naik akhir tahun dengan meningkatnya kegiatan eksplorasi,” tuturnya.
Ia mengungkapkan, dengan telah dibukanya lockdown di berapa negara, lalu lintas sudah mulai bergerak lagi dan dengan dimulainya musim dingin di berapa negara utara juga mempengaruhi permintaan minyak naik lagi.
Baca Juga: Penjualan Krakatau Steel (KRAS) mulai membaik di kuartal ketiga
"Dengan ini, harga minyak sudah lebih stabil, dan sudah mulai ada kontrak di tender untuk kapal offshore. Wintermar lebih optimis untuk akhir tahun 2020 ada tambahan kerja, tapi kondisi lemah yang diakibatkan oleh pandemi sejak April sampai September masih ada dampak besar yang sebelumnya tidak ada orang bisa bayangkan, seperti loss of revenue dan tambahan ongkos yang timbul untuk mengatasi travel restrictions dan prosedur kesehatan covid," tambah Pek Swan.
WINS melaporkan nilai kontrak yang telah dimiliki sampai akhir Agustus adalah sebesar US$ 69,5juta, sedikit naik dari akhir Juli 2020 yang sebesar US$ 69 juta.
Pek Swan berharap kinerja di kuartal IV akan lebih baik dari Kuartal II dan III, oleh karena itu WINS telah menyiapkan berbagai strategi untuk mempertahankan kinerjanya di tahun ini. Seperti, fokus pada efisiensi, dan meningkatkan kualitas jasa, dengan tetap ada pelatihan dan meningkatkan standar kualitas seperti ISO. Juga menambahkan prosedur untuk melindungi awak kapal, staf dan klien terhadap COVID-19 dengan protokol kesehatan.
Selanjutnya: PGN alirkan gas untuk 5 pelanggan industri baja dan logam
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News