Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten pelayaran PT Wintermar Offshore Marine Tbk. menerapkan sejumlah kebijakan untuk bertahan di tengah terpaan pandemi Covid-19. Salah satunya dengan melakukan ekspansi internasional ke sejumlah negara.
Investor Relations Wintermar Offshore Marine Pek Swan Layanto menuturkan, perseroan meningkatkan utilisasi lewat sumber pendapatan baru. Salah satunya dengan ekspansi internasional ke sejumlah negara. Seperti, Brunei, Myanmar, Malaysia, Thailand, dan Afrika.
"Di Brunei, pekerjaan dengan perusahaan minyak dan gas, mendukung drilling, ada kapal High Tier seperti Fast Multi purpose Vessel dan juga kapal Mid tier. Di Afrika ada satu kapal high tier. Di Taiwan baru mulai dengan satu kapal mid tier mendukung offshore wind. Di Myanmar kapal mid tier mendukung pengeboran, Di Malaysia ada mid tier dan high tier untuk mendukung oil and gas," jelas Pek Swan kepada kontan.co.id, Selasa (6/10).
Baca Juga: Adhi Karya (ADHI) diprediksi bisa realisasikan kontrak baru Rp 13,5 triliun tahun ini
Pek Swan mengungkapkan, perseroan juga menyediakan jasa layanan baru berupa seismik, penyelaman, dan ROV. Selain itu, perusahaan juga mengamankan kontrak jangka panjang untuk menjaga arus kas. "Sebelum COVID kami dapat kontrak jangka panjang untuk 4+1+1 tahun untuk 2 kapal, dan sudah termasuk dalam jumlah US$ 69,5 juta kontrak yang dimiliki perusahaan pada akhir Agustus 2020. Sekarang baru ada tender baru dan masih dalam tender proses," ujar Pek Swan.
Di sisi lain, dia menyebut emiten berkode saham WINS itu juga melakukan efisiensi biaya untuk mendorong laba kotor. Strategi yang dilakukan dengan mengurangi staf darat dan merekstrukturisasi. “WINS juga menjual kapal-kapal tua, mengurangi armada dari 59 ke 47 kapal. Sejak Januari sampai Agustus 2020 telah menjual 4 kapal, termasuk 2 kapal yang sudah di cold stack dan tidak dipakai,” jelasnya.
Lebih lanjut, WINS juga mengurangi pinjaman dan menjadwalkan pinjaman jangka waktu pendek menjadi jangka panjang. Perseroan berupaya menjaga net gearing di level 38%. Level net gearing perseroan saat ini di bawah 38%. Pinjaman jangka pendek dalam denominasi dolar Amerika Serikat telah berhasil direstrukturisasi menjadi pinjaman jangka panjang.
Baca Juga: Sektor makanan minuman dorong permintaan kemasan plastik
Manajemen memutuskan untuk mengambil strategi yang konservatif untuk menahan cash flow dan menurunkan risiko finansial. Manajemen telah berhasil untuk mendapat persetujuan dua pemberi pinjaman yang cukup besar untuk menjadwalkan ulang pinjaman senilai US$ 29 juta, menunda pembayaran pinjaman pokok sebesar US$ 15,6 juta dari jadwal semula di 2020 dan 2021.
Pek Swan menyebut, pengalaman perseroan yang telah beroperasi di manca negara akan memberikan kesempatan dan potensi pasar yang lebih luas selain Indonesia. Permintaan dan pasokan kapal offshore atau lepas pantai telah berimbang. “Mengingat pesanan pembangunan kapal akan tetap lesu beberapa tahun ke depan, harga sewa diperkirakan akan mulai naik akhir tahun dengan meningkatnya kegiatan eksplorasi,” tuturnya.
Ia mengungkapkan, dengan telah dibukanya lockdown di berapa negara, lalu lintas sudah mulai bergerak lagi dan dengan dimulainya musim dingin di berapa negara utara juga mempengaruhi permintaan minyak naik lagi.
Baca Juga: Penjualan Krakatau Steel (KRAS) mulai membaik di kuartal ketiga
"Dengan ini, harga minyak sudah lebih stabil, dan sudah mulai ada kontrak di tender untuk kapal offshore. Wintermar lebih optimis untuk akhir tahun 2020 ada tambahan kerja, tapi kondisi lemah yang diakibatkan oleh pandemi sejak April sampai September masih ada dampak besar yang sebelumnya tidak ada orang bisa bayangkan, seperti loss of revenue dan tambahan ongkos yang timbul untuk mengatasi travel restrictions dan prosedur kesehatan covid," tambah Pek Swan.
WINS melaporkan nilai kontrak yang telah dimiliki sampai akhir Agustus adalah sebesar US$ 69,5juta, sedikit naik dari akhir Juli 2020 yang sebesar US$ 69 juta.
Pek Swan berharap kinerja di kuartal IV akan lebih baik dari Kuartal II dan III, oleh karena itu WINS telah menyiapkan berbagai strategi untuk mempertahankan kinerjanya di tahun ini. Seperti, fokus pada efisiensi, dan meningkatkan kualitas jasa, dengan tetap ada pelatihan dan meningkatkan standar kualitas seperti ISO. Juga menambahkan prosedur untuk melindungi awak kapal, staf dan klien terhadap COVID-19 dengan protokol kesehatan.
Selanjutnya: PGN alirkan gas untuk 5 pelanggan industri baja dan logam
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News