kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.310.000   -177.000   -7,12%
  • USD/IDR 16.605   -5,00   -0,03%
  • IDX 8.153   -85,53   -1,04%
  • KOMPAS100 1.129   -15,68   -1,37%
  • LQ45 806   -13,59   -1,66%
  • ISSI 288   -1,98   -0,68%
  • IDX30 422   -6,44   -1,50%
  • IDXHIDIV20 481   -5,50   -1,13%
  • IDX80 125   -1,86   -1,47%
  • IDXV30 134   -0,30   -0,22%
  • IDXQ30 134   -1,81   -1,33%

GIAMM Harap Ambisi Mobil Nasional Bisa Dongkrak Industri Komponen Lokal


Rabu, 22 Oktober 2025 / 19:40 WIB
GIAMM Harap Ambisi Mobil Nasional Bisa Dongkrak Industri Komponen Lokal
ILUSTRASI. Maung MV3 Garuda Limousine, mobil SUV produksi PT Pindad. Gabungan Industri Alat Mobil dan Motor (GIAMM) berharap ambisi pemerintah untuk memiliki mobil nasional bisa mendongkrak industri komponen lokal.


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wacana mobil nasional yang kembali mengemuka membawa angin segar bagi pelaku industri komponen otomotif. Gabungan Industri Alat Mobil dan Motor (GIAMM) berharap ambisi pemerintah untuk memiliki mobil nasional bisa mendongkrak industri komponen lokal.

Sekretaris Jenderal GIAMM Rachmad Basuki menyoroti perlunya dukungan pemerintah untuk  menumbuhkan kembali pasar otomotif di dalam negeri. Pasalnya, industri komponen lokal saat ini sedang menghadapi pukulan ganda.

Industri komponen lokal turut terdampak tren penurunan penjualan mobil di dalam negeri. Tekanan lainnya datang dari banjir impor mobil listrik berbasis baterai (BEV) dalam bentuk utuh (CBU).

Menimbang hasil penjualan mobil hingga bulan September, Rachmad mengingatkan penjualan di dalam negeri pada tahun ini berpotensi hanya di bawah 800.000 unit. Jika tidak ada perbaikan signifikan di akhir tahun, hasil ini akan menjadi kinerja penjualan yang terendah pasca covid-19.

Baca Juga: Menteri UMKM Minta Maaf Usai Usulkan Pengrajin Lokal Produksi Barang KW

Supaya bisa bertahan, imbuh Rachmad, pelaku industri komponen berupaya menjalankan dua strategi, yakni memacu ekspor dan diversifikasi. Hanya saja, ekspor tidak mudah dilakukan oleh pengusaha lokal dengan jaringan internasional yang terbatas.

"Harapan dari pelaku industri bagaimana cara recovery pasar dengan cepat seperti waktu covid, dan adanya insentif untuk industri yang bisa melakukan ekspor," kata Rachmad kepada Kontan.co.id, Rabu (22/10/2025).

Sementara itu, strategi diversifikasi dilakukan pelaku industri komponen untuk ikut menjadi supply chain bagi sektor lain seperti alat kesehatan, kerata api, dirgantara, dan alat pertahanan. Dalam hal ini, Rachmad menyambut upaya untuk memacu produksi mobil buatan PT Pindad (Persero).

Adapun, Presiden Prabowo Subianto meminta para menteri dan kepala lembaga untuk menggunakan "Maung" buatan PT Pindad sebagai mobil dinas. Seperti diketahui, Presiden Prabowo juga menggunakan "Maung" atau MV3 Garuda Limousine sebagai kendaraan dinasnya.

Menurut Rachmad, pengembangan mobil nasional akan membawa dampak yang lebih baik bagi industri komponen jika dikaitkan dengan industri pertahanan. Saat ini, sejumlah pelalu industri komponen sudah memasok ke Pindad untuk kebutuhan industri pertahanan maupun produk Maung.

Baca Juga: Catatan LPEM UI Soal Proyek Mobil Nasional, Singgung Timor Hingga Esemka

"Ke depan harapannya semakin banyak komponen yang dilokalkan, dan bisa laku di pasaran. Sehingga lebih banyak lagi industri komponen yang terlibat menjadi supply chain Maung," ujar Rachmad.

Rachmad pun berharap target pemerintah untuk memiliki mobil nasional bisa benar-benar terealisasi. Dengan begitu, tingkat utilisasi produksi maupun keberlanjutan bisnis pelaku industri komponen lokal bisa tetap terjaga.

"Concern kami bagaimana menjaga kapasitas terpasang dengan berbagai macam usaha seperti ekspor. Kalau mobil nasional terealisasi dan bisa menambah output industri komponen, kami bersyukur," tandas Rachmad.

Sebelumnya, Presiden Prabowo menargetkan Indonesia akan bisa memproduksi mobil buatan sendiri dalam tiga tahun mendatang. Prabowo mengungkapkan ambisi itu dalam Sidang Kabinet Paripurna, yang bertepatan dengan satu tahun masa pemerintahannya, pada Senin (20/10/2025).

Kepala Negara bahkan menyampaikan sudah mengalokasikan dana dan lahan untuk pabrik mobil nasional tersebut. Pemerintah pun membuka peluang mobil buatan Indonesia bakal masuk ke dalam Proyek Strategis Nasional (PSN).

Merujuk pemberitaan Kontan.co.id, Menteri Sekretaris Negara, Prasetyo Hadi mengatakan pihaknya akan bertemu dengan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita untuk membahas rencana produksi mobil dalam negeri. 

Hanya saja, Prasetyo belum membeberkan secara terang pihak mana saja yang akan menjadi penanggung jawab program ini. "Nanti kita lihat, rasa-rasanya masuk PSN," kata Prasetyo di Istana Kepresidenan, Rabu (22/10/2025). 

Agus sebelumnya mengungkapkan bahwa program mobil nasional sudah diusulkan oleh Kementerian Perindustrian sebagai PSN. "Kami sudah mengusulkan program mobil nasional jadi PSN," kata Agus, Senin (20/10/2025) lalu.

Baca Juga: Purbaya: Anggaran Mobil Maung untuk Kendaraan Dinas Menteri Sudah Siap

Selanjutnya: Kunjungan Trump ke KTT ASEAN 2025 Diperkirakan Bawa Kesepakatan Dagang Besar

Menarik Dibaca: Tarif Listrik per kWh Bulan Oktober 2025: Ini Rincian Harga Tetap dari PLN

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×