kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.310.000   -177.000   -7,12%
  • USD/IDR 16.605   -5,00   -0,03%
  • IDX 8.153   -85,53   -1,04%
  • KOMPAS100 1.129   -15,68   -1,37%
  • LQ45 806   -13,59   -1,66%
  • ISSI 288   -1,98   -0,68%
  • IDX30 422   -6,44   -1,50%
  • IDXHIDIV20 481   -5,50   -1,13%
  • IDX80 125   -1,86   -1,47%
  • IDXV30 134   -0,30   -0,22%
  • IDXQ30 134   -1,81   -1,33%

Menteri UMKM Minta Maaf Usai Usulkan Pengrajin Lokal Produksi Barang KW


Rabu, 22 Oktober 2025 / 19:31 WIB
Menteri UMKM Minta Maaf Usai Usulkan Pengrajin Lokal Produksi Barang KW
ILUSTRASI. Menteri Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman. Menteri UMKM minta maaf terkait pernyataannya yang mengusulkan agar pengrajin lokal mengimitasi produk branded.


Reporter: Shintia Rahma Islamiati | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman menyampaikan permintaan maaf terkait pernyataannya yang mengusulkan agar pengrajin lokal membuat produk menyerupai merek ternama dengan nama plesetan (produk KW), yang sebelumnya menuai kritik luas dari publik.

Ia mengakui bahwa cara penyampaian pernyataan tersebut kurang tepat sehingga menimbulkan persepsi keliru di masyarakat.

“Respon publik banyak sekali, rata-rata memang menyayangkan dan mengkritisi isu barang KW ini. Saya pribadi mohon maaf jika persepsi publik sampai terkesan seperti itu,” ujar Maman dalam konferensi pers di Kementerian UMKM, Rabu (22/10/2025).

Maman menekankan bahwa analogi yang ia gunakan, seperti Louis Vuitton menjadi “Louis Vuttong” atau Dior menjadi “Doir”, dimaksudkan untuk menjelaskan strategi pengembangan produk UMKM, bukan untuk mendorong pelanggaran hak kekayaan intelektual (HAKI).

Baca Juga: Purbaya: Anggaran Mobil Maung untuk Kendaraan Dinas Menteri Sudah Siap

“Yang saya maksud adalah bagaimana kita meniru konsep, memodifikasi, lalu meningkatkan kualitas. Ini sudah terbukti dilakukan oleh negara-negara seperti Korea Selatan dan China, awalnya meniru produk luar kemudian memodifikasi hingga menjadi produk bernilai tinggi,” jelasnya.

Ia menambahkan, kritik publik diterimanya sebagai bagian dari proses partisipasi yang penting untuk didengar.

“Saya sebagai menteri harus fair untuk mengatakan bahwa ini adalah kesalahan dalam penyampaian dan penggunaan analogi,” ujarnya.

Sebelumnya, Maman mengusulkan agar pengrajin tas lokal memproduksi versi tiruan atau KW sebagai langkah menghadapi gempuran produk impor murah asal China.

“Daripada kita pusing-pusing, kenapa tidak UMKM kita juga memproduksi tas-tas KW juga seperti mereka. Ini baru ide,” ujar Maman di Tangerang, Rabu (15/10/2025).

Ia menjelaskan, ide tersebut muncul setelah pihaknya menemukan dua penyebab utama turunnya aktivitas perdagangan di Sentra Tas Tajur. 

Pertama, banyak pelaku usaha beralih berjualan daring karena tidak mampu menanggung biaya sewa. 

Kedua, meningkatnya dominasi produk impor yang kini mencapai separuh dari total barang yang dijual di kawasan tersebut.

Baca Juga: AirAsia Dukung Kebijakan Pemerintah Turunkan Harga Tiket pada Nataru 2025/2026

Selanjutnya: BI Tahan Suku Bunga, Begini Proyeksi Rupiah hingga Akhir Tahun 2025

Menarik Dibaca: Hujan Sangat Lebat di Provinsi Berikut, Simak Peringatan Dini Cuaca Besok (23/10)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×