kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45905,16   6,41   0.71%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ginanjar dicopot, Pertamina Power: Kami ganti Marubeni di proyek listrik Bangladesh


Senin, 18 November 2019 / 16:43 WIB
Ginanjar dicopot, Pertamina Power: Kami ganti Marubeni di proyek listrik Bangladesh
Progres PLTGU Jawa 1 mencapai 39%


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Azis Husaini

Dalam surat itu disebutkan, friksi yang cukup tajam di konsorsium terjadi lantaran ada sejumlah masalah. Antara lain persoalan entering fee bergabungnya Sojitz ke dalam konsorsium, pembelian lahan tambahan untuk Right of Way (ROW) tahun 2018, isu pelanggaran local content atau Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) tahun 2019, hingga negosiasi Mitsui O.s.k Lines (MOL) sebagai pengganti Exmar dalam konsorsium FSRU tahun 2018.

Baca Juga: PLTGU Jawa 1 jadi andalan PLN, Pertamina berhasil melakukan switching energi

Kendati begitu, Indra memastikan bahwa hingga saat ini PPI masih berkongsi dengan Marubeni dan Sojitz dalam proyek PLTGU Jawa-1. Indra juga menekankan, pasca ditinggal Ginanjar, PPI tetap memastikan proyek PLTGU Jawa-1 akan berjalan sesuai target untuk bisa beroperasi komersial atau Comercial Operation Date (COD) pada Desember 2021.

"Proyek PLTGU Jawa-1 tetap berjalan seperti biasa dan tidak ada masalah, kami akan tetap bekerja seperti biasa. Pertamina Power Indonesia menjamin progress Jawa-1 selalu sesuai dengan target COD," terang Indra.

Saat ini, kata Indra, progres PLTGU Jawa-1 per 25 Oktober 2019 sudah mencapai 39,8%. Capaian itu lebih tinggi 0,2% dari target awal yang direncanakan mencapai 39,6%. Sementara progres Floating Storage and Regasification Unit (FSRU) yang terintegrasi dengan PLTGU Jawa-1 sudah mencapai 50,2%, atau lebih tinggi 0,1% dari target yang direncanakan mencapai 50,1%.

"Pokoknya PPI sangat care dengan proyek Jawa-1 ini. Saya hampir setiap minggu ke site memastikan semuanya berjalan sesuai rencana," kata Indra.

Sementara itu, untuk proyek PPI lainnya, yakni PLTGU di Bangladesh, Indra mengatakan bahwa pihaknya tetap akan melanjutkan seleksi untuk mendapatkan partner baru. "Untuk PLTGU Bangladesh sesuai dengan berita yang sudah ada, kita sedang melakukan seleksi mendapatkan partner baru, dan kegiatannya masih sesuai dengan rencana kami," terang Indra.

Baca Juga: Kembali dapat utang US$ 1 miliar, begini serapan capex PLN hingga kuartal III 2019

Seperti yang diberitakan Kontan.co.id sebelumnya, retaknya konsorsium PPI-Marubeni di PLTGU Jawa-1 merembet ke kongsi lainnya, yakni proyek pembangkit Independent Power Producer (IPP) Combined Cycle Gas Turbine (CCGT) alias PLTGU di Bangladesh.

Consortium agreement antara PPI-Marubeni di proyek tersebut telah berakhir pada 27 Juni 2019. Adapun, Marubeni bergabung di IPP Bangladesh sejak Agustus 2017.

Ginanjar sebelumnya mengatakan, selaku pimpinan proyek, PPI pun tengah berburu partner baru. "Betul, kami akan pilih partner baru. Kita sedang proses penggantian. Ini proyek Pertamina/PPI, jadi hak penggantian dan pemilihan partner ada di PPI," ujar Ginanjar kepada Kontan.co.id, Senin (11/11) pekan lalu.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×