kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

GIPI mengapresiasi langkah Menparekraf dalam dorong pariwisata Indonesia


Kamis, 07 Januari 2021 / 19:03 WIB
GIPI mengapresiasi langkah Menparekraf dalam dorong pariwisata Indonesia
Pertemuan pengurus Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) dengan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Fokus utama Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) Sandiaga Uno terhadap wisatawan domestik dan lapangan kerja sektor Parekraf mendapat dukungan penuh dari Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI). Program tersebut dinilai tidak hanya sebagai upaya membangkitkan sektor pariwisata nasional tetapi juga akan berimbas pada ekonomi nasional sehingga perlu didukung penuh oleh seluruh pihak.

Ketua Umum GIPI Didien Junaedi menyatakan siap mendukung Kemenparekraf untuk mewujudkan program-program kebangkitan pariwisata nasional. Terlebih lagi, GIPI sebagai induk seluruh organisasi pariwisata Indonesia memiliki jaringan yang luas dari hulu hingga hilir untuk mempercepat kolaborasi.

“Pak Sandiaga memiliki banyak ide-ide baru yang kreatif untuk memajukan pariwisata dan ekonomi kreatif di tanah air. Beliau berjanji untuk berkolaborasi dan bekerja sama aktif dengan GIPI. Ini yang sudah lama kami harapkan,” paparnya dalam keterangan pers, Kamis (7/1).

Founder & Chairman MarkPlus, Inc. sekaligus Dewan Pakar GIPI, Hermawan Kartajaya, turut mengapresiasi kejelian Menparekraf dalam melihat potensi wisatawan domestik dalam kebangkitan pariwisata. Sektor pariwisata perlu memaksimalkan strategi menggaet turis domestik di tengah larangan kunjungan WNA (Warga Negara Asing) ke Indonesia.

Selain itu, menurutnya masyarakat khususnya kelas menengah atas juga harus diyakinkan bahwa destinasi wisata Indonesia sudah melakukan protokol kesehatan dengan tepat dan mampu memberikan pengalaman yang berbeda. “Wisatawan lokal tidak boleh dilupakan karena saat ini justru mereka adalah prioritas utama. Kalau terus berharap pada WNA pariwisata kita hanya akan jalan di tempat,” ujar Hermawan.

Baca Juga: Ganjar Pranowo: Pengusaha pariwisata mohon maaf Anda rugi

Lapangan kerja sektor parekraf seperti UMKM di sekitar tempat wisata juga perlu diperkuat dengan diberikan pelatihan agar tidak hanya memproduksi dan menjual produk atau layanan, tetapi memiliki pengetahuan bisnis dan mampu memanfaatkan teknologi. Menurut Hermawan, pelaku UMKM di destinasi wisata harus bisa bertransformasi agar mampu bertahan di tengah pandemi.

Langkah Sandiaga dengan mengusung tiga aspek utama yaitu inovasi, adaptasi, dan kolaborasi dapat diterjemahkan melalui penggunaan teknologi di sektor pariwisata. Penerapan big data dalam menggaet wisatawan oleh Menparekraf dinilai sudah tepat, diikuti dengan pemanfaatan teknologi untuk diintegrasikan hingga ke level pelaku usaha seperti penggunakan aplikasi mobile dan platform booking. Harapannya, seluruh kegiatan wisata di masa pandemi bisa lebih efektif dan meminimalisir kontak secara masif.

“Kami juga sudah titipkan ke Pak Sandiaga konsep visi besar GIPI untuk pariwisata berjudul  Beyond CHSE Into SDG. Bagaimana tahapan pariwisata Indonesia hingga 2030 dari relief, recovery, reform dan rise. Kami optimistis Pak Sandiaga mampu membangkitkan kembali pariwisata Indonesia,” tambahnya.

Selain menyampaikan visi besar GIPI, pihaknya juga menyerahkan dokumen deklarasi Bali 2030 dan deklarasi Indonesia Tourism 2030: Road Map. Dokumen ini diharapkan mampu menjadi bahan pertimbangan Kemenparekraf dalam membuat program serta kebijakan di sektor pariwisata dalam jangka panjang.

Selanjutnya: Mendagri terbitkan instruksi terkait pembatasan kegiatan masyarakat di Jawa-Bali

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×